Breaking News

Berita Bireuen

Ini Dugaan Penyebab Banjir Luapan di Pandrah, Bukan Karena Tanggul Patah Tapi Dampak Hujan di Gunung

Terjadi banjir luapan yang melanda sejumlah desa.di Pandrah dan Jeunieb, Bireuen bukan disebabkan tanggul Krueng Pandrah patah.

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Anak anak bermain air banjir luapan di depan salah satu rumah di Pandrah Janeng, Kecamatan Pandrah, Bireuen, Kamis (13/1/2022). 

Seperti diketahui, wilayah Kecamatan Pandrah, Kabupaten Bireuen diterjang banjir luapan, jelang subuh sekitar pukul 03.00 WIB, Kamis (13/1/2022).

Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan pegunungan sebelah selatan Pandrah yang terjadi beberapa jam sebelumnya.

Banjir luapan itu mengejutkan warga setempat, dan menyebabkan seratusan lebih rumah warga di sejumlah desa di Pandrah, terendam.

Amatan Serambinews.com, banjir luapan tidak saja terdampak terhadap rumah warga, ruas Jalan Banda Aceh-Medan di kawasan Desa Pandrah, juga ikut tergenang.

Baca juga: 15 Gampong di Padang Tiji Diterjang Banjir Luapan, Rumah Hingga Tanaman Padi Terendam

Kondisi ini membuat kendaraan terpaksa dipandu untuk melintasi air luapan di badan jalan yang arusnya deras mengalir dari arah selatan ke utara.

Informasi diperoleh Serambinews.com menyebutkan, hujan turun di kawasan pegunungan
Pandrah, beberapa jam sebelum banjir terjadi.

Sedangkan di kawasan perkampungan, juga turun hujan dalam intensitas rendah.

Setelah beberapa jam turun hujan, tiba-tiba terjadi banjir luapan dari Krueng Pandrah ke perkampungan warga.

Banjir luapan  melanda Gampong Panton Bili, Lancok Ulim, Gampong Blang, Samagadeng, Garot, Gampong Blang, Pandrah Kandeh, Gampong Pandrah Janeng, dan beberapa desa lainnya.

Luapan air Krueng Pandrah juga melanda Jalan Nasional Banda Aceh-Medan, di kawasan Desa Pandrah.

Baca juga: Polisi Pidie Kawal Pelintas Jalan Lewati Genangan Banjir di Padang Tiji, Ini Lokasi sempat Terendam

Pada badan jalan yang tergenang, sejumlah warga setempat memandu para pengendara untuk melintasi luapan agar kendaraan tidak terpeleset atau mengalami musibah.

Sejumlah warga kepada Serambinews.com mengatakan, banjir luapan terjadi setelah hujan deras dari wilayah pegunungan, terdampak ke permukiman penduduk di Pandrah.

Belum diketahui besaran kerugian yang dialami masyarakat akibat bencana alam tersebut.

Banjir tidak saja merendam seratusan rumah di sejumlah desa, tetapi juga ratusan hektare tanaman padi yang baru ditanam.

Sebagian benih padi sudah ditabur ikut tenggelam.

Ketinggian banjir luapan berkisar 50 centimeter pada tempat tertentu.

Bahkan yang dekat dengan Krueng Pandrah, ketinggian air mencapai 1 meter.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved