Berita Pidie

Begini Permintaan Warga Panton Bunot, Tiro kepada Ketua DPRK Pidie Terkait Pembangunan Bendung

Lokasi bendungan akan dibangun hanya terkena sejumlah kebun dan hutan di wilayah dua desa tersebut.

Penulis: Nur Nihayati | Editor: Nur Nihayati
Dok pribadi
Ketua DPRK Pidie, Mahfuddin Ismail MAP berfoto bersama warga Gampong Panton Bunot, Kecamatan Tiro/Truseb, Pidie, Sabtu (15/1/2022) 

Lokasi bendungan akan dibangun hanya terkena sejumlah kebun dan hutan di wilayah dua desa tersebut.

Laporan Nur Nihayati | Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Bendung Krueng Inong akan dibangun di kawasan Tiro, Pidie.

Bendung ini menjadi irigasi penghubung menujuk Waduk Rukoh di Keumala.

Lokasi bendung akan dibangun hanya terkena sejumlah kebun dan hutan di wilayah dua desa tersebut.

Hingga saat ini masih tahap pengukuran dan pembebasa lahan yang sedang dilakukan.

Ketua DPRK Pidie Mahfuddin Ismail bersama Ketua fraksi PA DPRK pidie Muhammad Ibrahim Tangse melakukan kunjungan kerja ke gampong Panton Beunot Kecamatan Tiro Truseb, Sabtu (15/1/2022).

Kedua gampong ini termasuk gampong terpencil yang berbatasan langsung dengan pengunungan.

Baca juga: Tren Elektabilitas Airlangga Meningkat, Pakar: Ini Momentum Golkar Raih Kemenangan di Pemilu 2024

Tujuan kunjungan ini ingin mendengarkan langsung aspirasi masyarakat setempat terkait dengan program pemerintah pusat rencana pembangunan Bendung Kreung Inong yang saluran pengarahannya menuju Waduk Rukoh keumala.

Program nasional ini bertujuan untuk mencukupi air di waduk rukoh keumala.

Program ini di perkirakan panjangnya 9 Kilometer mulai dari titik Krueng Inong sampai ke Waduk Rukoh di Kecamatan Keumala.

Kunjungan ketua DPRK Pidie turut didampingi oleh ketua Fraksi PA, Hasballah Tiro ( Ketua Mualimin Pidie ) dan tim lainnya .

Titik fokus kunjungan ini yaitu Gampong Panton Beunot Kemukiman Blang Keudah Kecamatan Tiro Truseb.

Kawasan ini hanya dihuni oleh 2 gampong yaitu Blang Rikui dan Panton Beunot. Gampong Panton Beunot ini dihuni oleh 76 KK atau lebih kurang sekitar 233 Jiwa.

Kehadiran ketua DPRK Pidie dan rombongan disambut Geuchik Panton Beunot Taufik yang didampingi perangkat gampong dan tokoh masyarakat setempat.

Mengutip Ketua DPRK Pidie, aspirasi yang di sampaikan masyarakat terkait dengan rencana pembangunan bendung Kreung Inong yang saluran pengarahnya menuju waduk rukoh.

Dari hasil pertemuan itu, masyarakat meminta perhatian pemerintah pusat dalam hal ini pihak Badan Pertanahan Nasional (BPN) sebagai pihak yang membebaskan lahan untuk program ini untuk lebih memperhatikan terkait dengan Hutan Rakyat.

Karena dalam hal pengukuran yang dilakukan oleh Pihak BPN ada lokasi yang diklaim oleh masyarakat sebagai kawasan hutan rakyat yang kemudian di jadikan Hutan Produksi ketika di lakukan pengukuran oleh BPN.

"Padahai banyak kebun masyarakat di sini yang memang dari leluhur mereka sudah berkebun di kawasan ini yang kemudian pihak BPN mengklaim bahwa itu masuk kawasan Hutan Produksi," katanya.

Maka itu, di hadapan Ketua DPRK, Geuchik Taufik meminta kepada pemerintah pusat dalam hal ini BPN Sigli untuk meninjau ulang terkait persoalan pembebasan lahan warga ini, karena masyarakat sangat dirugikan dalam hal ini bila kawasan itu di jadikan hutan produksi.

Juga perlu kejelasan batas wilayah vegetasi hutan dan gampong, ini penting agar tidak terjadi konflik antara satwa dan manusia, kemudian menghindari dampak negatif lingkungan.

"Pada dasarnya masyarakat kami sangat mendukung program pembangunan "bendung krueng inong" ini karena dirasa sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha pertanian dan perkebunan asalkan pengerjaan proyek tersebut tepat dan terukur sesuai dengan kebutuhan dan tentu tujuan mulia ini tidak merugikan masyarakat kami," tuturnya.

Untuk itu, warga meminta pihaknya terus memantau dan mendampingi masyarakat untuk sama - sama memberikan input agar proyek bendung tersebut tepat guna dan mampu memberikan syafaat jangka panjang terutama kepada warga dua gampong tersebut.

"Merespon aspirasi masyarakat di Tiro ini dalam waktu dekat kami akan berkonsultasi terkait persoalan ini dengan pihak BPN selaku pihak penanggung jawab pembebasan lahan proyek ini," jelasnya.

Program nasional ini akan sangat menguntungkan masyarakat karena memiliki pengaruh yang luas kepada masyarakat sekitar terutama untuk peningkatan ekonomi masyarakat dan ketahanan pangan di daerah ini.(*)

Baca juga: Wanita Ini Melahirkan Tanpa Suami, Ngaku Dihamili Pacar yang Sudah Wafat, Ternyata Dirudapaksa Ayah

Baca juga: Prediksi Persipura Jayapura vs Persiraja Banda Aceh, Malam Ini Pukul 20.00 WIB, Misi Balas Dendam

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved