Ekses Banjir

Kerugian Ekses Banjir di Dinas PUPR Aceh Utara Capai Rp 78 Miliar

Infrastruktur tersebut kerusakan embung, waduk, tanggul sungai, tebing sungai, saluran irigasi dan saluran pembuang.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Ansari Hasyim
FOR SERAMBINEWS.COM
Jalan lintas nasional kawasan Desa Mancang Kecamatan Samudera Aceh Utara terendam banjir 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Utara menyebut kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir terhadap infrastruktur sumber daya air di 18 kecamatan di Aceh Utara oleh mencapai Rp 78,9 miliar.

Jumlah tersebut berdasarkan hasil inventarisasi yang dilakukan PUPR terhadap Sarana Sumber Daya Air yang rusak karena bencana banjir.

Infrastruktur tersebut kerusakan embung, waduk, tanggul sungai, tebing sungai, saluran irigasi dan saluran pembuang.

Mayoritas kerusakan hasil inventaris Dinas PUPR dalam kejadian banjir kali ini adalah tanggul sungai.

Hasil pendataan tersebut juga sudah dilaporkan Kepala Dinas PUPR Aceh Utara Edi Anwar ST kepada Bupati Aceh Utara, H Muhammad Thaib.

Berdasarkan data yang diperoleh Serambinews.com, Selasa (18/1/2022), ada 37 item kerusakan infrastruktur Sumber Daya Air yang terjadi kerusakan dengan kategori rusak berat dan dan ringan.

Sarana tersebut berada dalam di kawasan Kecamatan Sawang, Banda Baro, Nisam, Samudera, Langkahan, Nibong, Syamtalira Aron, Paya Bakong, Meurah Mulia, Matangkuli, Lhoksukon dan Lapang.

Kabag Humas Pemkab Aceh Utara Hamdani kepada Serambinews.com menyebutkan, selain Dinas PUPR Aceh Utara yang sudah melaporkan hasil pendataan kerugian akibat bencana banjir, juga sudah ada beberapa dinas lainnya.

“Semua instansi lain juga sedang melakukan pendataan dan ditargetkan dalam selesai dalam tiga hari ke depan, sehingga diketahui jumlah kerugian yang ditimbulkan akibat bencana banjir tahun 2022,” ujar Hamdani.

Untuk diketahui Bupati AcehUtara, H Muhammad Thaib menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana alam banjir di kabupaten tersebut, selama 15 hari, mulai dari 2 -16 Januari 2022.

Banjir yang terjadi awal tahun tersebut merendam 18 dari 27 kecamatan di Aceh Utara. Dari jumlah itu, lima kecamatan termasuk kawasan terparah terendam banjir.

Masing-masing, Matangkuli, Pirak Timu, Lhoksukon, Tanah Luas, Langkahan. Karena selain karena ketinggian air yang mencapai 2 meter di kecamatan tersebut, juga banyak sarana umum yang rusak.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved