Internasional

Separatis Ledakkan Pasar Lahore, Dua Orang Tewas dan Puluhan Lainnya Luka-luka

Satu kelompok separatis Pakistan meledakkan bom di pasar sibuk Lahore pada Kamis (20/1/2022). Ledakan bom itu menewaskan sedikitnya dua orang

Editor: M Nur Pakar
AFP/Arif ALI
Petugas keamanan memeriksa lokasi ledakan bom yang menewaskan dua orang dan melukai puluhan lainnya di pusat perbelanjaan ramai di Lahore, Pakistan, Kamis (20/1/2022). 

SERAMBINEWS.COM, LAHORE - Satu kelompok separatis Pakistan meledakkan bom di pasar sibuk Lahore pada Kamis (20/1/2022).

Ledakan bom itu menewaskan sedikitnya dua orang dan 22 lainnya luka-luka, kata polisi dan pejabat.

Serangan itu diklaim di Twitter oleh juru bicara Tentara Nasionalis Baloch.

Salah satu dari beberapa kelompok separatis yang telah melakukan pemberontakan selama bertahun-tahun di baratdaya Pakistan.

"Penyelidikan awal menunjukkan alat pengatur waktu pada sepeda motor yang menjadi penyebab ledakan," kata Rana Arif, juru bicara polisi Lahore, kepada AFP.

Ledakan terjadi di distrik perbelanjaan Anarkali tua Lahore yang sibuk, merusak beberapa sepeda motor dan kios-kios pasar.

Baca juga: 125.000 Mobil Terjebak dalam Badai Salju di Pakistan, Puluhan Orang Meninggal Setelah

Para pejabat mengatakan seorang anak berusia sembilan tahun adalah salah satu dari mereka yang tewas.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyatakan penyesalannya atas kehilangan nyawa manusia yang berharga, kata juru bicara kantornya.

Di Twitter, juru bicara Tentara Nasionalis Baloch mengatakan mereka bertanggung jawab.

“Serangan ini menargetkan karyawan bank dan pernyataan terperinci akan segera dikeluarkan, ” kata tweet itu.

Balochistan yang kaya mineral, berbatasan dengan Afghanistan dan Iran.

Sebuah kawasan terbesar dari empat provinsi Pakistan.

Tetapi sekitar tujuh juta penduduknya telah lama mengeluh tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral.

China berinvestasi di wilayah tersebut di bawah proyek senilai $54 miliar yang dikenal sebagai Koridor Ekonomi China-Pakistan (CPEC).

Sehingga, terjadi peningkatan infrastruktur, jaringan listrik dan transportasi antara wilayah Xinjiang di baratjauh dan pelabuhan Gwadar Pakistan.

Baca juga: Helikopter Militer Pakistan Jatuh di Pegunungan Kashmir; Dua Pilot Tewas

Separatis Baloch sebelumnya mengklaim beberapa serangan terhadap proyek CPEC.

Namun, ribuan personel keamanan Pakistan dikerahkan di wilayah itu untuk melawan kekerasan.

Pakistan telah mengalami serangkaian ledakan dan serangan terhadap polisi sejak Desember 2021.

Ketika gencatan senjata antara pemerintah dan Taliban Pakistan gagal.

Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah gerakan yang tumbuh di dalam negeri yang memiliki akar yang sama dengan Taliban Afghanistan.

Juga mengklaim bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini.

TTP mengatakan bertanggung jawab atas baku tembak mematikan di Islamabad pada Senin (17/1/2022) malam.

Sebuah serangan langka oleh gerilyawan di ibu kota yang dijaga ketat itu.

Seorang petugas polisi tewas dan dua lainnya terluka ketika dua pria bersenjata TTP melepaskan tembakan dari sepeda motor ke pos pemeriksaan polisi.

Polisi mengatakan kedua penyerang tewas, dan Menteri Dalam Negeri Pakistan kemudian memperingatkan potensi kekerasan lebih lanjut.

Baca juga: Misteri Mumi Pakistan Berusia 2.600 Tahun, Benarkah Ini Mayat Putri Raja Xerxes dari Persia?

Pemerintah Pakistan mengumumkan akhir tahun lalu, telah memasuki gencatan senjata selama sebulan dengan TTP, yang difasilitasi oleh Taliban Afghanistan.

Tetapi itu berakhir pada 9 Desember 2021, setelah pembicaraan damai gagal membuat kemajuan.

TTP telah dipersalahkan atas ratusan serangan bom bunuh diri dan penculikan di seluruh negeri.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved