Berita Banda Aceh

Hampir 4.000 Orang Berangkat Umrah, Ibadah Haji Masih Tunggu Arab Saudi

Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan, sejak awal Januari 2022 Indonesia sudah memberangkatkan

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Wakil Menteri Agama (Wamenag), Dr H Zainut Tauhid Sa‘adi MSi didampingi Kepala Kantor Wilayah Kemenag Aceh, Dr Iqbal, menandatangani prasasti peresmian gedung Pelayanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Aceh Utara, di aula Kankemenag Aceh, Jumat (21/1/2022). 

* Wakil Menteri Agama Kunker ke Aceh

BANDA ACEH - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid Sa'adi mengungkapkan, sejak awal Januari 2022 Indonesia sudah memberangkatkan hampir 4 ribu jamaah umrah.

"Sampai saat ini, per tanggal 19 Januari, jumlah jemaah umrah kita sudah mencapai angka 3.

900 sekian, artinya cukup banyak yang sudah berangkat," kata Zainut saat melakukan pertemuan dan silaturahmi dengan pegawai Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Aceh, Jumat (21/1/2022).

Zainut menyebutkan, sejak 10 Agustus 2021, Pemerintah Arab Saudi sudah mengizinkan beberapa negara untuk melaksanakan umrah, termasuk Indonesia.

Hingga kini, lanjutnya, Pemerintah Arab Saudi masih memberikan izin kepada Indonesia untuk memberangkatkan jemaah umrah, meskipun ada lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.

"Pemerintah Arab Saudi masih membuka, berapapun jumlahnya, silakan.

Tapi lagi-lagi diingatkan bahwa karena adanya Covid-19 varian baru ini maka kita tetap diminta menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Kementerian Agama Beri Tiga Opsi Ibadah Haji, Arab Saudi belum Beri Kepastian

Baca juga: Menteri Agama Ungkap 11 Petugas Tim Advance Umrah Positif Omicron Sepulang dari Arab Saudi

Oleh karena itu, Kementerian Agama juga memastikan bahwa proses keberangkatan jemaah umrah akan tetap menerapkan skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP atau skema kebijakan satu pintu.

"Ini untuk memastikan bahwa jamaah yang berangkat itu, pertama dokumen yang dia miliki benar-benar valid, baik dokumen perjalanan maupun dokumen kesehatannya, karena itu menjadi persyaratan dari Pemerintah Arab Saudi," terang Zainut.

Sebelum para jamaah diberangkatkan ke Makkah, mereka dikarantina selama satu hari di asrama haji.

Hal ini untuk memastikan dokumen perjalanan serta dokumen kesehatan para jamaah.

"Jadi jangan sampai tiba di Arab Saudi nanti timbul masalah baru (infeksi Covid-19)," imbuhnya.

Selain itu, menurut Zainut, dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah juga akan menghadapi pelaksanaan ibadah haji 1443 hijriah atau haji 2021.

Oleh karenanya, pelaksanaan keberangkatan jemaah umrah dengan mekanisme satu pintu menjadi bagian dari simulasi menghadapi musim haji.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved