Berita Banda Aceh

Prevalensi Stunting di Aceh Turun Sebanyak 4,7 Persen

Data tersebut menunjukkan keberhasilan penurunan, di mana berdasarkan riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan, angka prevalensi stunting

Penulis: Subur Dani | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menyampaikan sambutan saat membuka webinar dengan topik: Aksi Bersama Dalam Cegah Stunting dan Obesitas, yang berlangsung di Rumah Dinas Wakil Gubernur, Minggu 23/1/2022. 

Data tersebut menunjukkan keberhasilan penurunan, di mana berdasarkan riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan, angka prevalensi stunting

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Angka penurunan prevalensi stunting di Aceh tercatat turun secara signifikan hingga Desember 2021. 

Data dari Kementerian Kesehatan dalam Studi Status Gizi Indonesia (SGGI) yang diumumkan Desember 2021, mencatat angka prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 24,4 persen, sementara untuk Aceh turun menjadi 33,2 persen.

Data tersebut menunjukkan keberhasilan penurunan, di mana berdasarkan riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menyebutkan, angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen, dan di Aceh tercatat 37,9 persen. 

Dengan kata lain, terjadi penurunan angka prevalensi sebesar 4,7 persen. 

Hal itu disampaikan Gubernur Aceh Nova Iriansyah saat memberikan sambutan pada acara peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 yang mengusung tema Aksi Bersama untuk Turunkan Stunting dan Obesitas di Aceh, Minggu (23/1/2022). 

Baca juga: Ini Jumlah Anak-Anak yang Sudah Divaksin di Lhokseumawe

Acara yang berlangsung secara virtual itu diikuti Gubernur dari Rumah Dinas di Banda Aceh, didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr. Hanif dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Nevi Ariyani.

Nova menjelaskan, sejak keluarnya hasil riset Kesehatan Dasar tahun 2018 yang menyebutkan angka prevalensi stunting di Indonesia mencapai 30,8 persen dan di Aceh tercatat 37,9 persen, Pemerintah Indonesia mulai mencanangkan aksi bersama yang disebut "Gerakan Nasional Pencegahan Stunting". 

Gerakan itu diluncurkan Presiden Joko Widodo pertengahan 2018 di Jakarta.

Menyahuti gerakan tersebut, kata Nova, Pemerintah Aceh kemudian menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka stunting, yang termuat dalam Peraturan Gubernur Aceh Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan Penanganan Stunting Terintegrasi di Aceh. 

Baca juga: 2 Dialog Kinan di Serial Layangan Putus Bikin Viral tapi Ternyata Tak Ada Dalam Naskah

"Sebuah gerakan bersama dikenal dengan Gerakan Upaya Pencegahan dan Penanganan Stunting (Geunting), kemudian diluncurkan pada 3 Maret 2019 di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh," sebut Nova.

Kebijakan itu disebut menjadi landasan untuk menggalang komitmen para pihak agar siap mengakomodir kebutuhan pelayanan bagi setiap anak Aceh. Pelayanan dimaksud bersifat komprehensif, mulai dari masalah kesehatan, sosialisasi, peningkatan gizi, pemantauan, evaluasi dan lainnya.

Langkah strategis yang dilakukan Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Aceh secara perlahan tapi pasti  membuahkan hasil. 

Sesuai data Kementerian Kesehatan dalam Studi Status Gizi Indonesia (SGGI) yang diumumkan Desember 2021, tercatat angka prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 24,4 persen.

"Sementara untuk Aceh, angka prevalensi stunting turun menjadi 33,2 persen. Angka ini menunjukkan sebuah indikator kemajuan yang dilakukan bersama, selain itu menjadi petunjuk bagi para pihak di Aceh untuk terus bekerja menunurunkan stunting, minimal setara dengan rata-rata Nasional," kata Nova.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved