Ibu Dobrak Pintu Kamar, Kaget Temukan Sang Putri Berlumuran Darah, Bayinya Dikubur di Halaman Rumah

Kepanikan memuncak ketika melihat bayi tidak menangis, tidak bergerak, banyak darah di karpet dan Atun dalam kondisi lemas.

Editor: Faisal Zamzami
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi Pembunuhan Bayi 

"(Saya) masuk, tapi bayi itu tidak gerak dan (tidak) menangis. Pucat sekali. (Atun) dia lemas sekali, pucat, lemas, mudah pingsan," kata Su.

Diakui Su, ia bahkan menanyakan sejak kapan putrinya, Atun menikah ataupun hamil.

Pasalnya, Su mengaku sekali tidak curiga kalau putrinya sedang hamil.

Saat melihat Atun kembali pulang ke Yogyakarta dari Batam, memang tubuh Atun sedikit lebih gemuk.

Namun Su menganggap perubahan itu hal wajar dan bukan kehamilan.

Su pun panik bukan main melihat anak perempuannya pingsan dan cucunya sudah tak bergerak

Saking paniknya, Su kemudian mengajak A untuk membantunya membersihkan cucunya dan juga Atun.

Mulai dari memberanikan diri memotong ari-ari, memandikan ala kadarnya jabang bayi, membersihkan noda.

Kemudian, Su dibantu oleh A menguburkan bayi tersebut.

Mereka menganggap bayi itu sudah mati lantaran sudah terlihat tidak bergerak.

"Saya begitu takut. Panik. Bingung. Takut mau lapor. Saya bilang gimana, Dik, ini. Melihat bayi itu (saya) sudah panik sekali, kondisi pucat,” kata Su.

Setelah menangani bayinya, Su dan A kemudian melarikan Atun ke rumah sakit.

Ternyata, warga curiga karena rumah Su sepi tanpa aktivitas, karena biasanya bengkel kerajinan di rumah itu selalu ada kegiatan.

Kabar kalau Atun mengalami pendarahan setelah melahirkan pun langsung tersebar luas di kalangan warga.

Apalagi ketika warga dengar kabar kalau Atun melahirkan, kondisinya jadi kritis, dan dilarikan ke rumah sakit di Yogyakarta.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved