Tangis Sulastri dan Anaknya Pecah Lihat Suaminya Berlumur Darah, Korban Tewas Ditembak Begal
Setelah mengurus berkas kelulusannya sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK ), sang suami, Budi Sadmoko (35) tewas ditembak begal.
Pelaku justru masih mengejar Budi dan Sulastri yang mengendarai motor NMAX.
Keduanya lalu mengadang korban dan mengancam menggunakan senjata api.

Baca juga: Detik-detik Seorang Ayah Tewas Ditembak Begal di Depan Istri dan Anaknya, Peluru Tembus Ke Jantung
Baca juga: Seorang Ayah Tewas Ditembak Begal saat Bonceng Anak dan Istrinya, Sepeda Motor Korban Dibawa Pelaku
"Nah ketika itu, antara pelaku dan korban juga sempat terjadi cekcok mulut. Yang akhirnya pelaku langsung menarik pelatuk dan menembakkan senjata api ke arah korban," kata Sapta seperti dikutip dari Tribun Sumsel.
Peluru yang ditembakan mengenai bagian lengan atas, hingga menembus jantung Budi.
Melihat Budi tersungkur, pelaku buru-buru menguasai harta benda korban.
"Tak berdaya mempertahankan harta bendanya, pelaku langsung mengambil sepeda motor korban dan kabur ke arah kabupaten OKU Timur," katanya.
Saat Budi terkapar, Sulastri sempat meminta bahkan memohon pada warga yang datang dan melintas untuk bisa menolong suaminya.
Apa daya, mereka justru ketakutan untuk menolong.
Sampai pada akhirnya, ada seseorang yang mau menolong membawa Budi ke bidang.
"Namun pada saat berada di bidan, nyawa korban sudah tidak tertolong lagi dan korban dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Sementara Tokoh Masyarakat Desa Cahya Makmur, Into justru mengaku warga setempat sempat melihat pelaku sebelum kejadian.
Into menerangkan, pelaku sempat membuang tembakan ke udara sebanyak dua kali.
"Korbanpun mendekati pelaku, entah bagaimana meledakkan tembakan itu dan terkena bagian lengan sebelah kanan tembus ke bahu kanan," katanya.
Menurutnya, pelaku berjumlah dua orang menggunakan helm.
Satu dari dua pelaku, menurut Into, menutupi wajahnya menggunakan masker.