Berita Nasional
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Sebut 119 Ponpes Terafiliasi ISIS, Cegah Sejak Dini
Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut ada 119 pondok pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia yang terafiliasi jaringan ISIS
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melakukan rapat kerja dengan Komisi III DPR RI.
Dalam rapat Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut ada 119 pondok pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia yang terafiliasi jaringan ISIS.
"Kami menghimpun beberapa pondok pesantren yang kami duga terafiliasi dan tentunya ini merupakan bagian upaya dengan konteks intel pencegahan yang kami laksanakan di lapangan," ujar Boy, Rabu (26/1/2022).
Boy juga menunjukkan beberapa data.
Dalam data tersebut disebutkan 11 pondok pesantren terafiliasi Jamaah Anshorut Khilafah (JAK).
Selain itu, 68 pondok pesantren terafiliasi jaringan kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) yang terkait dengan Al-Qaeda.
Bahkan sebanyak 119 pondok pesantren juga dilaporkan terafiliasi Jamaah Anshorut Daulah (JAD) atau simpatisan ISIS.
Boy Rafli Amar juga mengungkap ancaman jaringan terorisme yang ada di Indonesia.
Satu di antaranya adalah upaya penyusupan paham radikal ke lembaga atau institusi negara.
"Ancaman infiltrasi jaringan teror ke institusi pemerintah, karena strategi mereka juga sepertinya ingin mencoba mendapatkan dukungan dari unsur-unsur yang bekerja di sektor pemerintahan, termasuk di BUMN yang bisa saja mereka ingin memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara," kata Boy.
Selain itu, Boy mengungkap fenomena teror seorang diri atau lone wolf cukup meningkat berkaitan dengan penyebarluasan paham radikalisme di sosial media.
Sehingga seorang diri di antara warga negara telah beberapa kali mejadi pelaku terorisme.
"Kemudian serangan teror terhadap simbol-simbol negara dan pemanfaatan platform medsos baru," ujarnya.
Baca juga: Pasukan Kurdi Tutup Kota Hasakah, Jebak Kelompok ISIS, Usai 150 Orang Tewas
Baca juga: ISIS dan Kurdi Bertempur Sengit, 73 Orang Tewas di Kedua Kubu
Boy juga menyampaikan pihaknya bersama Densus 88 telah menindak sebanyak 364 terduga teroris.