Berita Nasional

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Sebut 119 Ponpes Terafiliasi ISIS, Cegah Sejak Dini

Komjen Pol Boy Rafli Amar menyebut ada 119 pondok pesantren (Ponpes) di seluruh Indonesia yang terafiliasi jaringan ISIS

Editor: bakri
Twitter/BNPTRI
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar 

"Berdasarkan afiliasi teror, 178 orang di antaranya terafiliasi dari kelompok yang sudah dinyatakan sebagai organisasi terlarang, yaitu Jamaah Al-Islamiyah, 178 orang kepada JI, 154 orang kepada JAD, 16 orang terafiliasi MIT yang terpusat di Poso Sulteng, dan 16 lainnya juga terafiliasi dengan ormas yang telah dinyatakan dilarang oleh pemerintah, yaitu FPI," ucapnya.

Tren kripto juga tidak luput dari pantauan BNPT.

Awalnya, Boy menyebut ada sejumlah modus pendanaan terorisme di Indonesia.

BNPT, lanjut Boy, berperan memonitoring risiko tindak pidana terorisme.

"Pada bidang pendanaan terorisme, bersamaan dengan pemangku kepentingan, BNPT telah mengambil bagian dalam merilis penilaian risiko Indonesia terhadap tindak pidana terorisme dan pendanaan proliferasi senjata pemusnah massal tahun 2021," kata Boy di Gedung DPR, Jakarta.

Boy menjabarkan, modus pendanaan terorisme di Indonesia antara lain pemanfaatan kotak amal dan sumbangan.

Kemudian penggalangan dana dengan cover bisnis lokal, misalnya bisnis home industry (rumah tangga) dan kuliner.

"Dan penjualan aset pribadi, crowd funding oleh individu yang bekerja di luar negeri, crowd funding yang memanfaatkan media seperti MLM atau skema ponzi," ucapnya.

"Apalagi sekarang ada crypto currency.

Ini juga sedang mengupayakan dapat ikut monitoring terhadap fenomena berkembangnya fenomena crypto currency saat ini," pungkasnya.

Terkait hal tersebut, Anggota Komisi III DPR Fraksi PKB, Jazilul Fawaid meminta BNPT bergerak cepat terkait temuan tersebut.

Kata dia, BNPT bisa melakukan pencegahan dengan segera agar tidak jatuh korban yang kemudian terinfiltrasi jaringan terorisme.

"Saran saya, santrinya dibina melalui keluarganya juga.

Caranya cari sebab musababnya sehingga dapat dicegah lebih dini," ucapnya.(Tribun Network/den/wly)

Baca juga: Perempuan Ini Menyesal Gabung ISIS dan Ingin Kembali Pulang ke AS, Tapi Ditolak Mahkamah Agung

Baca juga: Seorang Ibu ISIS Menyesali Perjalanan ke Suriah, Kisahnya Harus Menjadi Peringatan bagi Wanita Lain

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved