Breaking News

Berita Luar Negeri

Muncul Omicron Versi Siluman Bisa Lebih Menular, Vaksin Booster Turunkan Risiko

Para ilmuwan dan pejabat kesehatan di seluruh dunia sedang mengawasi turunan varian omicron yang telah ditemukan di setidaknya 40 negara

Editor: bakri
AP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett (kiri) dan Menteri Kesehatannya Nitzan Horowitz (kanan) saat konferensi pers mengenai Covid-19 Omicrona di Tel Aviv, Israel pada 26 November 2021. 

Untuk saat ini, versi asli yang dikenal sebagai BA.1, dan BA.2 dianggap sebagai himpunan bagian dari omicron.

Tetapi para pemimpin kesehatan global dapat memberikannya nama huruf Yunani sendiri jika itu dianggap sebagai "variant of concern" yang signifikan secara global.

Penyebaran cepat BA.2 di beberapa tempat menimbulkan kekhawatiran bahwa itu bisa lepas kendali.

"Kami memiliki beberapa indikasi bahwa itu mungkin sama menularnya atau mungkin sedikit lebih menular daripada omicron (asli) karena mampu bersaing dengannya di beberapa area," kata Long.

"Tapi kita belum tentu tahu mengapa begitu," katanya.

Analisis awal oleh para ilmuwan di Denmark menunjukkan tidak ada perbedaan rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan omicron asli.

Para ilmuwan di sana masih menyelidiki tingkat penularan versi ini dan seberapa baik vaksin saat ini bekerja melawannya.

Juga tidak jelas seberapa baik perawatan akan bekerja melawannya.

Dokter juga belum tahu pasti apakah seseorang yang sudah terjangkit Covid-19 yang disebabkan oleh omicron bisa sakit lagi oleh BA.2.

Tetapi mereka berharap, terutama bahwa infeksi omicron sebelumnya dapat mengurangi keparahan penyakit jika seseorang kemudian tertular BA.

Baca juga: Omicron Bertahan Lebih Lama di Plastik dan Kulit Manusia, Swab Hidung Jadi Tes Paling Cepat

Kepala Pusat Riset Biologi Molekuler (PRBM) Eijkman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wien Kusharyoto menjelaskan, pemberian vaksin booster dapat menurunkan risiko rawat inap akibat infeksi varian Omicron hingga 89 persen di berbagai negara, seperti Inggris, Israel, dan Amerika Serikat.

"Booster sangat diperlukan untuk mencegah membebani pelayanan kesehatan di Indonesia terutama yang terkait dengan perawatan di rumah sakit," papar Wien dalam webinar, Rabu (26/1/2022).

Lebih lanjut, dia berkata bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNtech setelah enam bulan juga dilaporkan mengalami penurunan dari segi perlindungan hingga tersisa dua persen saja.

Namun, setelah seseorang diberikan vaksin dosis ketiga, efektivitas vaksin naik kembali mencapai 63 persen.

"Ketika di-booster, peningkatannya cukup signifikan.

Halaman
123
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved