Berita Aceh Tamiang

Anak yang Ancam Bacok Orangtuanya Demi Trail Diduga Kecanduan Narkoba

Remaja berinisial R yang memaksa orangtuanya membeli sepeda motor trail i ni diduga korban penyalahgunaan narkoba.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Dok Humas
Koptu Ismail dan Sertu Wahyudi saat menemui dan menasihati R, remaja yang mengancam menganiaya orangtuanya demi sepeda motor. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pelajar kelas 3 SMP di Aceh Tamiang berinisial R, yang memaksa orangtuanya membeli sepeda motor trail diduga korban penyalahgunaan narkoba.

Dugaan ini disampaikan prajurit Kodim 0117/Atam Koptu Ismail yang secara khusus menemui R di rumahnya di Harumsari, Seumadam, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang, Sabtu (29/1/2021) kemarin.

Ismail datang bersama anggota Babinsa Koramil 07/Kejuruan Musa Sertu Wahyudi serta perangkat kampung setempat. "Tujuan kami datang untuk melihat langsung kondisi si anak sekaligus memberinya nasihat," kata Ismail, Minggu (30/1/2022).

Saat rombongan ini tiba, R masih tidur dan sempat enggan dibangunkan. Setelah terus dibangunkan dan tahu yang datang merupakan tentara, baru dia bersedia bangkit dari ranjang.

Dalam pertemuan itu R tak menampik kalau dia meminta dibelikan motor trail. Motor itu disebutnya akan digunakan untuk ke sekolah. "Kalau gak ada motor, dia gak mau sekolah," kata Ismail.

Pernyataan yang disampaikan tanpa beban ini membuat aparatur yang datang terkejut. Beragam nasihat yang disampaikan pun tak ada yang direrima R. "Kami nasihati sekolah yang bagus, biar bisa jadi tentara, polisi atau dokter. Tetap dia gak mau, dia bilang cuma mau motor trail," lanjut Ismail.

Ayah R, Heru Ardyanto (48) diakui Ismail terlihat tak berdaya memghadapi prilaku anak sulungnya. Heru bahkan meminta bantuan pemerintah agar anaknya dimasukan ke panti rehabilitasi narkoba. Dugaan kuat sikap negatif anaknya disebabkan pengaruh narkoba. "Curiganya narkoba, makanya minta direhab," ungkapnya.

Sebelumnya, Heru Ardyanto (48) warga Aceh Tamiang bersama istrinya mendatangi markas Kodim 0117/Atam meminta bantuan penyelesaian masalah yang sedang menjerat. Keduanya tiba di Makodim 0117/Atam untuk menemui Koptu Ismail pada Selasa (25/1/2022).

Keduanya tidak mengenal Ismail, namun tahu kalau Ismail merupakan sosok prajurit yang sering membantu merehab rumah masyarakat miskin secara swadaya.

Kepada Ismail, pasutri ini mengaku takut dianiaya anak remaja mereka karena belum memenuhi keinginan si anak memiliki sepeda motor trail. "Anaknya minta dibelikan sepeda motor, jenis trail," kata Ismail kepada serambinews.com, Kamis (27/1/2022).

Hasrat menunggangi motor trail yang tak lagi terbendung membuat si anak yang baru duduk di kelas III SMP mulai menebar ancaman. Bila awalnya hanya mengancam mogok sekolah, remaja ini mulai berani menganiaya ayahnya. "Kalau tidak dibelikan, dia ancam mogok sekolah. Dan kata ayahnya dia pernah mau dibacok parang," kata Ismail.

Kalut dengan situasi ini, pasutri ini pun sepakat mengorbankan tanah mereka di Seumadam, Kejuruanmuda, Aceh Tamiang. Lahan seluas 17x30 meter itu pun dilego murah untuk ditukar dengan satu unit motor trail.

Dalam pertemuan itu, Ismail dan Sertu Wahyudi mengingatkan agar tidak terpengaruh menjual tanah demi menuruti keinginan R. Keduanya pun menyarankan tanah yang akan dijual dikelola menjadi lahan produktif agar bisa menjadi penopang perekonomian keluarga. "Jangan, kami anjurkan dikelola jadi lahan produktif. Lebih baik daripada dijual hanya untuk beli motor," ujar Ismail.(*)

Baca juga: Suami-Istri Mengadu ke Kodim Takut Dibacok Anak karena Belum Beli Trail

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved