Berita Aceh Singkil
Geliat Kerajinan Tenun Epen Buaya Binaan Ketua Dharma Wanita Aceh Singkil
Menenun motif epen buaya memiliki tingkat kerumitan tinggi. Sepadan dengan harga yang ditawarkan di Aceh Singkil
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Muhammad Hadi
Termasuk yang sedang dikerjakan Lena penenun binaan Emma sudah dinanti pemesan.
Jumlah penenun di Aceh Singkil, masih sangat minim. Penenun pun belajar otodidak dari orang tuanya.
Terkait hal itu Emma mengaku sedang mencari perempuan ulet yang bersedia dibina menjadi penenun andal.
"Kalau ada anak-anak perempuan yang mau diajarkan menenun kami sedang mencarinya," ujar Emma.
Motif epen buaya dikembangkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Aceh Singkil
Motif itu digali dari warisan budaya leluhur yang dipadu padankan dengan kerajinan tenun daerah.
Baca juga: Mempelai Pria Pukul Pengantin Wanita karena Berjoget, Besoknya Wanita Itu Menikah dengan Orang Lain
Saat tampil untuk pertama kalinya dalam perlombaan memeriahkan HUT Dharma Wanita Persatuan tingkat Provinsi Aceh, menjadi juara.
Hebatnya sang model dalam peragaan adalah Ketua Dharma Wanita Persatuan Aceh Singkil, Emma Malini Azmi
Bukan hanya membuat, untuk menjaga agar tak diklaim daerah lain, Emma pelopori pendaftaran epen buaya sebagai hak kekayaan intelektual Aceh Singkil, ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
"Bersama Dekranasda kami saling mendukung, sehingga bisa berhasil seperti ini," tukasnya.(*)
Baca juga: VIDEO Muara Kuala Gabi Singkil Dangkal, Kapal Nelayan Tradisional Kesulitan Berlayar