Berita Aceh Utara
Setelah Terhenti 10 Tahun, PIM Kembali Operasikan Pabrik Amoniak
Persiapan percobaan reaktivasi pabrik PIM-1 sudah mulai dilakukan pada April 2021, kemudian dilanjutkan start up pabrik pada awal Januari 2022.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Jafaruddin | Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – PT Pupuk Iskandar Muda (PIM), kembali mengoperasikan Pabrik Amoniak-1 atau proses reaktivasi PIM-1yang berada dalam kompleks pabrik, kawasan Kecamatan Dewantara Aceh Utara pada 29 Januari 2022.
Pabrik tersebut dapat dioperasikan kembali setelah mendapat bahan baku. Pabrik tersebut sudah sekitar 10 tahun terhenti karena terkendala dengan pasokan bahan baku dan juga terkendala karena persoalan teknis.
“Proses reaktivasi PIM-1 bukanlah suatu hal mudah, karenapabrik sudah lama tidak aktif. Namun, manajemen PT PIM dan arahan pemegang saham untuk dapat mengaktifkan kembali pabrik amoniak PIM-1 begitu kuat,” ujar Direktur Operasi daProduksi PIM Jaka Kirwantodalam keterangan tertulis, yang diterima Serambi, Selasa (1/2/2020).
“Dengan adanya arahan pemegang saham, manajemen PT PIM berhasil mengaktifkan kembali Pabrik Amoniak PIM-1," kata Jaka.
Upaya memperbaiki pabrik amoniak-1 baru dapat dilakukan setelah menggantipart-part (material), yang terus dilakukan. Selain itu penyediaan bahan baku gas menjadi prioritas manajemen sehingga bisa hidup dua pabrik.
Disebutkan, persiapan percobaan reaktivasi pabrik PIM-1 tersebut sudah mulai dilakukan pada April 2021, kemudian dilanjutkan start up pabrik pada awal Januari 2022 secara bertahap. “Pabrik Amoniak-1 tersebut kembali beroperasi pada 29 Januari 2022 dengan kembali memproduksi amoniak,” ungkap Jaka.
Menurut Jaka, pengoperasian Pabrik PIM-1 inimerupakan sejarah baru bagi PIM maupun Pupuk Indonesia sebagai holding. Karena beroperasi pabrik tersebut menjadi kado bagi PIM yang telah berusia 40 tahun pada 24 Januari 2022."Ini merupakan satu titik terang dan harapan baru bagi PIM,” kata Jaka.
Karena ke depan PIM akan terus melangkah dan meningkatkan produksi amoniak dan pupuk urea sehingga dapat terus mengabdi untuk negeri. “PIM tetap memonitoring dan evaluasi terhadap beroperasinya pabriktersebut untuk tetap mengedepankan kesehatan dan keselamatan kerja, juga pengawasan terhadap kelestarian lingkungan,” katanya.
Sementara itu, Direktur Produksi PT Pupuk Indonesia (Persero) Bob Indiarto menyatakan dengan beroperasinya pabrik PIM-1 diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi bagi Pupuk Indonesia grup.(*)
Baca juga: Realisasi Vaksinasi Covid-19 di Aceh Utara Capai 305.798 Orang untuk Dosis I
Baca juga: OSIM MTsN 1 Model Banda Aceh Gelar Pemira dengan Sistem eVoting, Pasangan Muhammad-Ghufran Menang