Sapi Mati

Petugas Ambil Sampel Darah dan Feses untuk Teliti Sapi Mati Mendadak di Gayo Lues

Sapi tersebut milik Sabeki, warga Kutelintang dua ekor dan 1 ekor lainnya masih sempat dipotong, sedangkan dua ekor sapi lainnya milik Marwan, warga K

Penulis: Rasidan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Salah satu bangkai ternak warga yang mati mendadak di Kecamatan Dabun Gelang, Galus, Rabu (2/2/2022). 

Laporan Rasidan I Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM, BLANGKEJEREN - Dinas Pertanian melalui petugas Peternakan Gayo Lues mengambil sampel untuk memastikan penyebab mati mendadak sapi masyarakat di Kecamatan Dabun Gelang dalam beberapa hari terakhir ini.

Sampel yang diambil mulai darah hewan hingga isi rumen dan air dari penampungan getah pinus. Sampel kemudian dikirim ke laboratorium Balai Veteriner Medan untuk memastikan penyebab mati 5 sapi warga di Kecamatan Dabun Gelang.

Kelima sapi bali betina itu mati di bawah pohon pinus di lokasi penderesan getah pinus.

Sapi tersebut milik Sabeki, warga Kutelintang dua ekor dan 1 ekor lainnya masih sempat dipotong, sedangkan dua ekor sapi lainnya milik Marwan, warga Ketelintang.

Enam PNS di Aceh Tenggara Dipecat Selama Tahun 2021, Ini Kesalahan Mereka

Kadis Pertanian melalui Kabid Peternakan, Adnan kepada Serambinews.com, Rabu (2/2/2022) mengatakan, pihaknya dari dinas bersama petugas kesehatan hewan telah melakukan investigasi dan mengumpulkan sampel untuk memastikan penyebab kematian sapi tersebut.

"Selain mengambil sampel untuk diuji ke laboratorium, petugas juga telah melakukan penyuntikan antibiotik terhadap sejumlah ternak warga lainnya yang diduga terkontaminasi di kecamatan Dabun Gelang," sebutnya.

Lima Pemuda Pelaku Rudapaksa Melarikan Diri, Empat Saksi Penganiayaan Diperiksa

Menurut laporan masyarakat di kecamatan tersebut, kematian ternak warga mulai terjadi pada Kamis 28 Januari 2022 lalu, yakni mati 1 ekor indukan, kemudian 29 Januari kembali mati 1 ekor lagi betina, lalu pada 31 Januari kembali mati 2 ekor indukan dan pada 1 Februari yakni 1 ekor indukan dan potong paksa oleh pemiliknya bersama warga.

"Dugaan sementara dari pengakuan dan keterangan pemilik serta masyarakat di sekitar lokasi kematian ternak tersebut, diduga disebabkan karena ternak minum dari media (tempat) penampungan getah pinus itu. Namun hal ini belum bisa memastikan sebelum menerima hasil dari laboratorium balai veteriner Medan nantinya," sebutnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved