Amalan Puasa
Puasa Rajab Bolehkah Digabung dengan Puasa Qadha Ramadhan, Simak Penjelasan Buya Yahya
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
SERAMBINEWS.COM - Jika belum mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal, segeralah membayarnya.
Rajab adalah bulan ketujuh dalam penanggalan hijriyah tahun Islam.
Bulan tersebut pula yang menandakan bahwa bulan puasa Ramadan semakin dekat.
Sudahkah Anda mengganti puasa Ramadan yang ditinggalkan pada Ramadan tahun lalu?
Mengganti puasa Ramadan yang ditinggal atau tertinggal, hukumnya wajib.
Ada beberapa alasan kenapa meninggalkan atau tidak melaksanakan puasa Ramadan.
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
Baca juga: Sore Nanti Lawan Persiraja, Persita Tangerang Patok Poin Penuh, Berikut Komentar Widodo C Putro
Baca juga: UT Jadi Trendsetter Pendidikan Jarak Jauh
Baca juga: Bocah Kelas V SD Asal Reubee Meninggal Saat Mandi di Kolam Renang Sigli, Begini Kronologisnya
Mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadan harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadan.
Dasar hukum mengganti puasa Ramadan dijelaskan Buya Yahya dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Hutang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.
Buya Yahya menjelaskan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah, namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Adapun niat puasa Qadha bulan Ramadan adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa