Sosok Gadis 16 Tahun Jadi Korban Rudapaksa dan Pembunuhan di Riau, Punya Cita-cita Mulia

VRM (16), gadis yang menjadi korban rudapaksa dan pembunuhan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau dikenal sebagai sosok periang.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunpekanbaru.com/kolase
VRM, gadis 16 tahun yang jadi korban pembunuhan di Siak, Riau. Semasa hidup VRM punya cita-cita mulia ingin membahagiakan ibunya. 

Hal itu terungkap saat Tribunpekanbaru.com berkunjung ke rumahnya di RT 01 RW 1 Dusun 1 Kampung Paluh, Siak, Selasa (8/2/2022) .

Hani Setiani (51), ibu VRM mengungkapkan, putrinya lahir pada 8 Maret 2005, meninggal 2 Februari 2022, dalam usia 16 tahun.

Pendidikan VRM ditempuh di SDN 06 Paluh, SMPN 1 Mempura dan SMAN 1 Mempura.

Semua tetangganya kehilangan sosok gadis cantik yang suka membuat suasana jadi cair.

Baik orang tua, muda maupun anak-anak, semuanya menyenangi sosok VRM dan keluarganya.

Ibu VRM berdarah Madura dan almarhum ayahnya berdarah Bugis.

Mereka tinggal di Paluh sudah puluhan tahun.

Para tetangga di Paluh sudah ibarat keluarga bagi keluarga perantauan ini.

Selama mereka tinggal di Paluh tidak sekalipun bermasalah dengan orang lain.

“Warna kesukaan Kak Vebi hitam dan putih.

Selama ini ia tidak pernah mengatakan cita-citanya, hanya ingin sekolah, membantu dan membahagiakan ibu. Kalau nanti kuliah, sambil bekerja biar tidak memberatkan ibu,” kata adiknya, Veni kepada Tribunpekanbaru.com.

Veni juga belum bisa menerima kenyataan itu. Ia lebih banyak diam menyembunyikan raut muka kesedihannya di balik masker.

Ia juga sering melirik foto-fotonya bersama VRM yang tertempel di dinding ruang tamu.

“Foto-foto ini semua kami bertiga yang nempelin, idenya Kak Vebi.

Setiap kami berfoto gaya kak Vebi keren dengan senyumnya yang natural,” kata dia.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved