Berita Lhokseumawe
Pencarian Rohingya yang Kabur di Lhokseumawe Hingga ke Rawa-rawa
"Pada Kamis sore kemarin sempat juga disisir rawa-rawa yang ada di belakang BLK. Termasuk gedung-gedung kosong di sekitar BLK. Namun, sejauh ini...
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nurul Hayati
"Pada Kamis sore kemarin sempat juga disisir rawa-rawa yang ada di belakang BLK. Termasuk gedung-gedung kosong di sekitar BLK. Namun, sejauh ini belum ada yang ditemukan," katanya.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Jumlah para pengungsi Rohingya yang kabur dari lokasi penampungan Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang Lhokseumawe terus bertambah.
Sesuai data terakhir dari Satgas Penanganan Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe, jumlah Rohingya yang kabur sudah mencapai 67 orang.
Dimana mayoritas yang kabur adalah para wanita dan hanya ada empat orang pria.
Proses pelarian pun berlangsung dalam enam tahap.
Sebagaimana diketahui, sebuah kapal pengangkut imigran Rohingya kembali memasuki perairan Aceh, tepatnya di perairan Kabupaten Bireuen, 45 mil laut dari bibir pantai.
Keberadaan kapal asing itu, pertama sekali diketahui pada Minggu (26/12/2021) malam.
Saat ini, para nelayan tidak berani melakukan evakuasi.
Baca juga: VIDEO - 63 Wanita dan 4 Pria Rohingya Melarikan Diri dari BLK Lhokseumawe
Walaupun bantuan makanan dan minuman terus diberikan.
Sehingga pada Rabu (29/12/2021) malam mulai tersebar informasi, kalau Pemerintah Indonesia akan menampung Rohingya yang sedang berada di laut tersebut.
Maka pada Kamis (30/12/2021), Kapal Perang Indonesia menarik kapal yang berisikan 105 Rohingya menuju Pelabuhan Krueng Geukuh, Aceh Utara.
Kapal Rohingya tersebut, tiba di Pelabuhan Krueng Geukuh sekitar pukul 00.30 WIB.
Kemudian mereka dievakuasi menggunakan empat bus untuk menjalani karantina BLK Kandang, Kota Lhokseumawe.
Juru Bicara Satgas Penanggulangan Pengungsi Rohingya Lhokseumawe, Marzuki, Jumat (11/2/2022), mengakui sudah ada 67 pengungsi Rohingya yang kabur.
Baca juga: 31 Rohingya Kabur dalam Sehari dengan Membobol Pagar di Belakang Kamp, Kasus Keenam Sepanjang 2022