Video
VIDEO Kisah Mahasiswa Gayo di Malang, Berawal Kesulitan karena Pandemi Corona, Kini Jadi Imam Masjid
Ia berangkat dari kampung halamnnya, Ponok Ulung, Bener Meriah, pada 2018. Sasaran UIN Malang.
Penulis: Thesi Suryadi | Editor: Mursal Ismail
Ia berangkat dari kampung halamnnya, Ponok Ulung, Bener Meriah, pada 2018. Sasaran UIN Malang.
Laporan Fikar W Eda I JawaTimur
SERAMBINEWS.COM, MALANG - Mahasiswa Gayo di Malang, Amri Vitra punya cerita sendiri saat tiba di Malang.
Ia berangkat dari kampung halamannya, Ponok Ulung, Bener Meriah, pada 2018. Sasaran UIN Malang.
Tapi ia belum punya "tenelen" atau tempat tumpangan di sana. Ia kemudian memilih tidur di masjid untuk sementara.
Ikut testing di UIN, lulus. Sejak itu ia mulai menata hidup sebagai mahasiswa.
Ia menyewa rumah bersama kawan-kawan sekampung, rumah sederhana.
Awalnya kehidupan berjalan lancar. Kuliah berlangsung baik. Sampai kemudian datang pandemi Covid-19 di penghujung 2019 yang terus memuncak pada 2020 dan berlanjut ke 2021.
• Program Beasiswa Hafidz di Gayo Lues Dihapus, Alasan Minus Anggaran
• Pemkab Gayo Lues Hapus Beasiswa Hafiz/Hafizah, Ini Penyebabnya
• Tim Gabungan Giring Dua Ekor Gajah Liar ke Habitatnya di Pintu Rime Gayo
Orang tua Amri, petani kopi di Bener Meriah juga terkena dampak. Harga kopi jatuh sampai titik nadir.
Amri tidak menyerah. Ia berusaha bertahan.
Tiba-tiba ia punya ide mengadukan nasib kepada para dosennya. Minta bantuan penyelamatan.
Dengan sisa paket internet HP yang masih tersedia, Amri memberanikan diri mengirim pesan Whats App (WA) kepada dua puluh lebih dosennya.
Alhamdulillah, gayung bersambut. Tiga dosen meresponnya sangat cepat.
Dan ada seorang dosen yang hari itu juga menyediakan fasilitas jemputan pribadi dan memboyong Amri ke rumah sang dosen di Gadingkulon, Kabupaten Malang.
Sehari setelah di Gadingkulon, baru sang dosen manyampaikan bahwa masjid di kampung itu butuh pengurus, sebagai imam, pengajar pengajian anak-anak dan remaja.
Amri menjalankan pekerjaannya sebagai tenaga pengajar Taman Pendidikan Al Quran (TPA) dan mengajar di sebuah pesantren di kabupaten itu.
Semua ia jalani dengan senang sambil merampungkan kuliahnya di UIN. Amri kini menjabat sekretaris pengurus Masjid Nur Rochman dan mengembangkan aktivitas pemuda dan remaja.(*)
Video Editor: @thesisuryadi