Berita Aceh Utara

PGE Akui Ada Kebocoran Pipa, Perbaikan Ditargetkan Selesai Lima Hari ke Depan

Pihak PT PGE mengatakan, perbaikan pipa yang bocor tersebut ditargetkan selesai pada 18 Februari 2022.

Penulis: Jafaruddin | Editor: Taufik Hidayat
Foto Dok PGE
Bekas lubang semburan lumpur akibat bocor pipa penyuplai gas dari PGE di Cluster I Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara. 

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON – PT Pema Global Energi (PGE) mengakui ada gas keluar dari pipa penyuplai yang bocor di Cluster I, di kawasan Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara yang sekarang dikelola perusahaan tersebut. 

Kini pipa yang berada 2 sampai 3 meter di bawah tanah tersebut dalam proses perbaikan dan suplai gas ke dari Cluster I ke Cluster II sudah dihentikan. 

Diberitakan sebelumnya, suplai gas dari Cluster I yang berada di kawasan Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara ke Cluster II di Kecamatan Nibong, Aceh Utara sampai Sabtu (12/2) masih terhenti karena terjadi kebocoran pipa di cluster I yang dikelola PT PGE

Sehingga suplai gas dari empat Cluster ke Point B di Blang Lancang Lhokseumawe ikut berkurang. 

Pipa penyuplai gas yang bocor tersebut peninggalan Mobil Oil Indonesia (MOI) perusahaan asal Amerika Serikat, yang pertama kali mengelola Blok B. 

Berdasarkan catatan Serambi dan sumber lainnya, MOI mulai beroperasi mengelola blok tersebut setelah penekenan kontrak kerjasama pada 1 September 1967 sampai 3 Oktober 1998. 

Artinya pipa penyuplai tersebut diperkirakan sudah berumur 50 tahun. “Benar (pipa peninggalan Mobil Indonesia,” kata Relation Coordinator PGE, Agus Salim, dalam keterangan tertulis yang diterima Serambi, Minggu (13/2), melalui WhatsApp.  

Kejadian kebocoran pipa gas produksi di cluster-1 kata Agus, terjadi Jumat (11/2) pagi. 

Kemudian lanjut Agus, segera Tim Teknis PGE bekerja dan sudah menghentikan kebocoran pipa tersebut pada hari itu juga, tepatnya pukul 18:45 WIB, dengan melakukan pipa underground 42" cluster 1 sudah diisolate, pressure pipa sudah zero. 

Lokasi kebocoran masih berada di dalam areal cluster-1 produksi PGE dan jauh dari pemukiman penduduk. Perbaikan pipa yang bocor tersebut ditargetkan dapat selesai pada 18 Februari 2022. 

Saat ini jumlah produksi gas di Cluster tersebut sekitar 2.5, Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau Juta Standar Kaki Kubik per Hari (gas).

“Kami menghimbau kepadamasyarakatagar jangan panik atau khawatiryang berlebihan. Gas yang bocor bukanlah gas beracun tetapi merupakan Gas Hasil Produksi di Cluster-1 untuk diteruskan ke Cluster-2,3,4 hingga ke Point B,” pungkas Agus. 

Relation Coordinator PGE, Agus Salimdalam keterangan tertulisnya juga menyampaikan yang harus diwaspadai bagi masyarakat adalah bila ada mencium sesuatu bau di sekitar wilayah operasi atau cluster di lokasi segera menjauh dan memakai penutup atau masker.

Langkah lain lagi yang harus dilakukan segera memberitahu atau report ke petugas di PGE, selanjutnya Tim HSE PGE akan melakukan tindakan-tindakansafety/keselamatan.

Untuk pipa yang bocor di cluster-1 dan sudah dilock/tutup jadi tidak ada gas atau gelembung udara yang keluar bersama lumpur lagi.(*)

Baca juga: Migor Murah Langka di Pasar, Begini Harapan Warga Nagan Raya

Baca juga: Pelaku Rudapaksa Anak di Pidie Jaya Pecandu Film Biru

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved