Kemiskinan

Warga Tempati Rumah tak Layak Huni di Aceh Jaya Ternyata Pemilik Dua Motor Sport dan Satu Matic

Mendapatkan informasi tersebut, Kepala Dinas Sosial langsung merespons dengan memerintahkan petugas PKH untuk melakukan kroscek ke lapangan terkait in

Penulis: Riski Bintang | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS/FOR SERAMBINEWS.COM
Kepala Dinas Sosial Aceh Jaya Syafrizal langsung merespons dengan memerintahkan petugas PKH untuk melakukan kroscek ke lapangan terkait informasi itu. 

Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya

SERAMBINEWS.COM, CALANG - Sepasang suami istri berserta dengan sejumlah anaknya di Desa Paya Seumantok, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya dikabarkan menempati gubuk reot.

Pasangan suami istri yang diketahui bernama Karmadi (45) dan Linda Mardiana (35) sudah lima tahun menempati rumah tidak layak huni.

Mendapatkan informasi tersebut, Kepala Dinas Sosial Aceh Jaya Syafrizal langsung merespons dengan memerintahkan petugas PKH untuk melakukan kroscek ke lapangan terkait informasi itu.

"Sudah kita perintahkan petugas PKH ke lapangan untuk melakukan kroscek, benar seperti itu atau bagaimana," jelasnya, Ssabtu (12/2/2022).

Sekertaris Desa Paya Seumatok, M Yanis membenarkan jika ada warganya yang menempati gubuk reot di desanya itu.

Ini Penjelasan Pema Global Energi Soal Kebocoran Pipa Penyuplai Gas Sehingga Semburkan Lumpur 

"Benar memang ada warga yang menempati gubuk reot, mereka baru pindah ke Aceh Jaya pada tahun 2017 lalu," ungkapnya.

Ia menjelaskan, walaupun mereka sudah menetap di desa selama kurang lebih lima tahun, namun hingga saat ini status kependudukan belum tercatat sebagai warga desa Paya Seumatok, Kecamatan Krueng Sabee, Aceh Jaya.

Hingga saat ini dari semenjak pindah ke Desa Paya Seumatok dari Medan Sumatera Utara, sang istri belum memiliki identitas kependudukan yang jelas.

Meriahkan HUT Ke-33 Serambi Indonesia, Smile Train Gelar Operasi Bibir Sumbing Lima Anak

"Jadi istrinya itu belum tercatat sebagai warga desa kita, jadi mau gimana, sekarang yang tercatat sebagai warga kita hanya suaminya," cetusnya.

Pun demikian, pada tahun 2020 lalu, pihak desa juga pernah memberikan bantuan BLT kepada keluarga itu hanya saja pada tahun ini sudah tidak masuk syarat.

Berbicara kemampuan ekonomi, keluarga itu merupakan salah satu keluarga yang memiliki ekonomi lebih baik dibandingkan dengan masyarakat lain.

Hanya saja mereka tidak memiliki tempat tinggal permanen dan tanah di desa kita.

Capaian Vaksinasi Booster di Aceh Masih Rendah, Kabid Humas Polda Aceh: Butuh Kesadaran Masyarakat

"Dia itu punya tiga unit sepeda motor, punya motor Viksion, satria F, dan Vario yang engga punya cuma rumah sama tanah saja," cetusnya.

"Itu motor dia semua, anaknya pun masih kecil-kecil, jadi kalau dibilang engga mampu, tapi punya motor 3, terus kemampuan beliau bekerja juga kuat, hand traktor untuk membajak sawah saja sanggup disewa," tambahnya.

"Saya juga pernah membantu buat proposal pengajuan rumah layak huni, bahkan 3 kali saya bantu, cuma saya engga dikabari lagi kemana proposal itu diberikan oleh keluarga itu," tuturnya.

Dirinya juga berharap kepada seluruh pihak agar menyampaikan informasi yang benar sehingga tidak ada terjadi perdebatan di hadapan publik dengan hal yang belum tentu benar.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved