Kelangkaan Minyak Goreng Curah Terus Berlanjut di Aceh

"Untuk Pasar Induk Lambaro, baru satu kali yang pernah dikirim pada hari Jumat (4/2) lalu, setelah itu, sampai kini tidak lagi pernah mengirim minyak goreng curahnya ke Aceh, dengan alasan tidak cocok harganya,”ujar Aldy.

• Disperindag Aceh Terus Koordinasi dengan Pusat dan Sidak Pasar, Terkait Kelangkaan Minyak Goreng

Iwan, salah seorang pedagang gorengan mengatakan, sejak langkanya minyak goreng curah di Pasar Induk Lambaro, aktivitas penjualan makanan gorengannya jadi terhambat.

Kalau bisa beli minyak goreng sebanyak 20 Kg/hari, baru ia bisa bejualan makanan gorengan, seperti pisang goreng, tahu goreng, kentang goreng dan lainnya.

Kadisperindag Aceh, Mohd Tanwir yang dimintai tanggapannya terkait terus belanjutnya kelangkaan minyak goreng curah di berbgai daerah mengatakan, kondisi kelangkaan minyak goreng curah sejak minggu pertama dan kedua, bulan Februari 2022 ini, sudah disampaikan ke Kementerian Perdagangan di Jakarta.

Pihak Kementerian Perdagangan di Jakarta, kata Mohd Tanwir, sudah menginforkan kepadanya, bahwa Kemendag sudah memerintahkan penyalur minyak goreng curah yang ada di Medan, untuk memasok minyak goreng curah subsidi ke Aceh dengan harga jual Rp 11.500/liter.

Tapi volume minyak goreng curah yang dipasok ke Aceh, jumlahnya masaih terbatas, kata Tanwir, sehingga membuat kelangkaan minyak goreng curah, masih terus berlanjut sampai saat ini.

“Kondisdi yang ada saat ini, terus kita pantau dan dilaporkan kepada Kemendag untuk dicarikan solusi yang terbaik, agar kelangkaan minyak goreng curah, tidak terus berlanjut sampai bulan puasa, yang sudah semakin dekat,”ujar Mohd Tanwir.(*)