Berita Abdya

Distributor Mulai Salur Minyak Goreng ke Sejumlah Swalayan di Blangpidie 

Informasi itu disampaikan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Abdya, Amri AR ST.

Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Mursal Ismail
SERAMBI/SAIFUL BAHRI
Hal itu karena saat pedagang membeli dari pihak pemasok minyak goreng, masih dengan harga tinggi 

“Iya, jangankan minyak curah, minyak yang dalam kemasan aja, sulit kita dapatkan, kalau pun ada itu harga nonsubsidi,” ujar Hamdani. 

Ia mengaku, beberapa waktu lalu ada mendapatkan minyak goreng kemasan, dengan harga beli Rp 20.000 per liter.

“Secara otomatis, kami harus jual Rp 22.000, karena seperti kami tidak akan dapat minyak yang bersubsidi,” katanya.

Namun, sejak dua hari terakhir pihaknya kesulitan mendapatkan minyak goreng, dan pihaknya tidak tahu harus membeli kemana. Padahal, permintaan untuk minyak goreng saat ini sangatlah tinggi. 

Akibat, kekosongan minyak goreng itu, sejumlah pengusah rumah makan, dan makanan cepat saji yang membutuhkan minyak goreng kini meradang, dan terancam tak bisa berjualan. 

“Permintaan tinggi, kalau ada Rp 22.000 per liter, ada juga yang mau, apalagi bagi pengusaha yang bergantung pada minyak goreng, meski harga mahal tetap mereka beli,” pungkasnya. (*)



Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved