Berita Banda Aceh
Komunitas Pencinta Sugar Glider, Mulai dari Mahasiswa hingga Dokter
Hewan menggemaskan bernama sugar glider ini menjadi perhatian puluhan pengunjung Pentas Aceh Milenial yang digelar di Taman Budaya
Anggota OSGA sendiri beragam, ada yang berprofesi sebagai dokter, pekerja kantoran hingga mahasiswa.
Hingga kini sudah 20-an orang yang bergabung.
Komunitas OSGA kemudian dimanfaatkan para anggotanya mewadahi milenial-milenial yang hobi dan memelihara sugar glider sebagai tempat bersilaturahmi.
"Tujuannya ya untuk asyik-asyik aja, sekaligus juga sebagai wadah silaturahmi antara kita dengan hobi yang sama, memelihara sugar glider," ungkap Irfan.
Baca juga: Jangan Asal Tanam karena Terlihat Indah, Tiga Jenis Bunga Ini Justru Beracun Bagi Manusia dan Hewan
Baca juga: Selain Hewan, Pemelihara Hewan juga Penting Vaksinasi Anti Rabies untuk Hindari Risiko Kematian
Sempat vakum saat awal-awal pandemi, kini Komunitas OSGA bangkit kembali.
Irfan dan kawan-kawan merupakan generasi ketiga yang menghidupkan kembali komunitas itu.
Harga sugar glider sendiri, kini mulai dibandrol dari Rp 400 ribuan hingga puluhan juta rupiah, tergantung jenis hewan tersebut yang ditandai dari varian warna bulunya.
Bahkan di awal 2017, harga yang paling murah sekalipun hewan lucu satu ini mencapai Rp 700 ribuan per ekor.
Selain peliharaan dan kebutuhan hobi, hewan menggemaskan asli Indonesia ini juga bisa menjadi ladang bisnis.
Irfan berujar, jual beli sugar glider dibenarkan secara hukum dan legal.
"Iya, bisa bebas diperjualbelikan di masyarakat.
Tapi itu bukan fokus kita ya," katanya.
Meski harus merogoh kocek sedikit dalam, namun perawatan dan pemeliharaannya terbilang mudah.
Hanya perlu bubur bayi sebagai makanan pokok hewan tersebut, dan itu diberikan cukup pada malam hari saja.
Baca juga: Sejumlah Anjing Peliharaan Mati Mendadak di Mandalika Diduga Diracun, Pelaku Harus Bertanggung Jawab