Berita Lhokseumawe

Mahasiswa KPM IAIN Lhokseumawe Datangi Rumah Warga, Jaring Peserta MTQ dan Lomba Tradisional

Untuk mendapatkan jumlah peserta yang banyak, mahasiswa bersilaturahmi dengan ke rumah warga dan kemudian mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan

Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Foto: Dok Panitia
Anak-anak di Desa Meunasah Blang, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe mengikuti MTQ dan lomba tradisional yang diadakan mahasiswa KPM IAIN Lhokseumawe. 

Untuk mendapatkan jumlah peserta yang banyak, mahasiswa bersilaturahmi dengan ke rumah warga dan kemudian mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Mahasiswa IAIN LHokseumawe mengadakan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) dan Lomba tradisional selama dua hari, Senin -Selasa (14-15/2/2022), di Balai Pengajian Desa Blang Kecamatan Muara Dua Lhokseumawe. 

Mereka adalah peserta Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) dari Kelompok 27.

Kegiatan tersebut diikuti puluhan anak-anak di kawasan desa tersebut. 

Untuk mendapatkan jumlah peserta yang banyak, mahasiswa bersilaturahmi dengan ke rumah warga dan kemudian mengajak anak-anak untuk mengikuti kegiatan tersebut. 

“Peserta semuanya ada 80 orang. Anak-anak tersebut kami ambil yang ada di kawasan Kampung Meunasah Blang,” ujar Ketua Kelompok 27, Mustafa Kamal kepada Serambinews.com, Selasa (15/2/2022). 

Disebutkan, mahasiswa mencari anak-anak ke rumah masyarakat sambil bersilaturahmi. 

Untuk MTQ cabang yang dilombakan adalah Tahfiz Quran dan Azan.

Baca juga: Mahasiswa KPM IAIN Lhokseumawe Adakan MTQ Untuk Murid dan Pelajar 

Sedangkan  lomba tradisional yaitu, lomba loncat karung, makan kerupuk, tarik tambang, dan bawa kelereng.

Dalam kegiatan ini juga turut dihadiri aparatur desa dan ibu-ibu Meunasah Blang untuk meramaikan, sehingga kegiatan berlangsung meriah. 

“Kegiatan ini bertujuan untuk bisa kita melihat anak-anak kita, sejauh mana sudah bisa menguasai ilmu agamanya, diantaranya seperti baca Al-Quran dengan benar dan bagaimana cara azan dengan benar,” ujar Mustafa Kamal.

Sebab, itu hal yang sering dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari di semua kampung.

"Menurut saya hal seperti ini harus dilestarikan, tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa KPM saja, tetapi harus dibuat oleh aparatur desa setahun sekali,” katanya. 

Karena ini merupakan cara atau teknis melatih mental anak-anak yang ada di desa atau kampung, jadi bukan hanya mengajarkan anak-anak ngaji saja. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved