Berita Banda Aceh
Melihat Rumah Singgah C-Four Aceh, Tempat Persinggahan Anak-anak Kanker dan Kisah Pendiriannya
Tempat itu adalah Rumah Singgah Children Cancer Care Community atau C-Four Aceh.
Awalnya, Ratna menduga Annisa hanya mengalami gondok akibat kekurangan zat yodium. Belakangan, diketahui Annisa mengalami kanker limfoma hodgkin.
Baca juga: Balita Tuna Rungu dan Wicara Ini Butuh Bantuan Biaya Pengobatan Kanker
"Tidak mungkin kita biarkan mereka tidur di tempat kurang layak sebelum ditangani di rumah sakit.
Mereka berasal dari berbagai daerah di Aceh yang menderita penyakit yang tidak main-main," kenang Ratna kepada Serambinews.com, Kamis (17/2/2022).
Pertemuan dengan Annisa menjadi titik terang Ratna Eliza memutuskan menyewa rumah singgah bagi anak-anak penderita kanker yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Ratna Eliza menceritakan awal 2014, rumah singgah C-Four di Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kota Banda Aceh, hanya dua kamar, sekitar satu tahun lebih, pasien kanker pun bertambah.
Oleh karena itu, ibu tiga anak ini memutuskan untuk menyewa rumah singgah yang lebih besar di Desa Lampriet, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh.
Di sinilah anak-anak penderita kanker di Aceh ditampung.
Baca juga: Istri Rogoh Rp 600 Juta untuk Pengobatan Kanker Suami, Ending-nya Malah Diceraikan
Wanita kelahiran 1974 itu menceritakan pengalamannya sembari menunjukan dokumen anak-anak yang menderita penyakit kanker.
Dalam dokumen tersebut sekitar 300 lebih anak-anak penderita penyakit kanker didampingi oleh Ratna Eliza.
Namun, sebagian di antara mereka ada yang sudah meninggal dunia yang oleh Ratna Eliza menyebut mereka anak-anak istimewa yang sudah dipanggil Allah SWT untuk duluan ke syurga.
Sedangkan bagi anak-anak yang sedang berjuang menjalani kehidupannya dalam kondisi 'istimewa' ini, tidak hanya didampingi saat dirumah sakit.
Lebih dari itu, Ratna Eliza juga menganggap para pasien yang berada dirumah singgah sebagai anak sendiri yang harus tetap diperhatikan.
Baca juga: Mengenal Risiko Kanker Prostat, Begini Cara Ampuh untuk Mencegahnya Sejak Dini
"Bukan hanya saat menjalani kemoterapi, sebelumnya kita lakukan dulu edukasi terhadap pasien, setelahnya saya juga mengajak anak-anak bermain seperti fill trip ke Sabang," kata Ratna.
Banyak yang mendukung upaya yang sudah ia lakukan, baik secara langsung maupun melalui media sosial, seperti facebook.
Tetapi ada juga yang kurang paham, apalagi disaat awal-awal.