Internasional

Vladimir Putin Bantah Ingin Hidupkan Kembali Kekaisaran Uni Soviet

Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (22/2/2022) membantah ingin menghidupkan kembali kekaisaran era Uni Soviet.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Rusia Vladimir Putin 

SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin, Selasa (22/2/2022) membantah ingin menghidupkan kembali kekaisaran era Uni Soviet.

Sebelumnya, Putin telah menyatakan Ukraina bukan negara nyata dan mengirim pasukan ke sana

Kantor berita Rusia TASS melaporkan Putin menolak spekulasi, Rusia ingin membangun kembali kerajaannya.

Itu terjadi sehari setelah Putin mengumumkan kemajuan Rusia ke Ukraina, dan menyerang statusnya sebagai negara yang terpisah.

Putin mengatakan dalam pidato Senin :

"Ukraina tidak pernah memiliki kenegaraan otentiknya sendiri."

"Tidak pernah ada kenegaraan yang berkelanjutan di Ukraina."

Baca juga: Vladimir Putin Terapkan Kembali Gaya Kediktatoran Era Uni Soviet, Bekas Koloni Jadi Target

Dia berpendapat Ukraina merupakan ciptaan Uni Soviet di bawah Vladimir Lenin, pemimpin pertamanya.

Meskipun ada banyak bukti budaya Ukraina yang khas sebelum itu .

Putin juga membuat klaim Ukraina masih bagian dari wilayah bersejarah Rusia.

"Izinkan saya menekankan sekali lagi, Ukraina bagi kita bukan hanya negara tetangga," ujarnya.

"Ini adalah bagian integral dari sejarah, budaya, ruang spiritual kita sendiri," tambahnya.

"Ini adalah rekan-rekan kami, kerabat, di antaranya tidak hanya kolega, teman, mantan kolega, tetapi juga kerabat," ujarnya.

"Bahkan, orang-orang yang terhubung dengan kami dengan darah dan ikatan keluarga," tambahnya.

Baca juga: Joe Biden dan Vladimir Putin Membuat Blog, Sebelum Perang di Ukraina Benar-benar Terjadi

Rusia berada di pusat kerajaan besar sejak tahun 1700-an, mencakup wilayah yang jauh melampaui perbatasannya saat ini, termasuk Ukraina.

Daerah-daerah itu sebagian besar tetap di bawah kendali Moskow setelah pembentukan Uni Soviet.

Termasuk Ukraina, menjadi negara merdeka pada 1990-an ketika Uni Soviet runtuh.

Petro Poroshenko, mantan presiden Ukraina kepada SkyNews sejumlah negara Eropa lainnya juga akan mendapat target serangan Rusia.

Seperti Polandia, Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lituania, Rumania, dan Bulgaria juga dapat terancam oleh Rusia.(*)

Baca juga: Presiden Ukraina Minta Bertemu Vladimir Putin, Kritik Pedas Barat, Kami Bukan Peti Mati

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved