Berita Pidie

Baru Setahun Rampung, Proyek Kawat Bronjong Senilai Rp1,2 Miliar di Gajah Aye Pidie Amblas ke Sungai

"Proyek kawat bronjong yang dipasang di aliran Krueng Baro dikerjakan sekitar April 2021.  Dua bulan lalu, proyek itu mulai amblas," Junaidi Salat.

Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Saifullah
Serambi Indonesia
Proyek kawat bronjong di Gampong Gajah Aye, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie, Kamis (24/2/2022), yang amblas meski baru setahun rampung dibangun. 

Laporan Muhammad Nazar I Pidie

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Proyek kawat bronjong dibangun menggunakan APBK melalui Belanja Tak Terduga (BTT) Rp 1,2 miliar, di Gampong Gajah Aye, Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie telah amblas. 

Kawat bronjong itu dipasang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) Pidie untuk menahan erosi tebing Krueng Baro yang sering meluap sehingga menghantam Kompleks Perumahan Gajah Aye

"Proyek kawat bronjong yang dipasang di aliran Krueng Baro dikerjakan sekitar April 2021.  Dua bulan lalu, proyek itu mulai amblas," Junaidi Salat (38), warga Perumnas Gajah Aye, Kecamatan Pidie kepada Serambinews.com, Kamis (24/2/2022).

Menurut Junaidi, amblasnya proyek bronjong itu bisa menyebabkan warga yang tinggal di Kompleks Perumahan Gajah Aye diterjang banjir luapan Krueng Baro. 

Sebab, sebelum dipasang kawan bronjong yang melilit tebing sungai, banjir menjadi langganan di daerah itu. Bahkan, pengikisan tebing sungai akibat erosi terus terjadi.

"Untuk itu, kami minta kepada Pemkab Pidie untuk memperbaiki proyek kawat bronjong yang amblas tersebut," ujarnya.

Baca juga: VIDEO Proyek Kawat Bronjong di Pidie Senilai Rp 1,2 M Amblas

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Pidie, Junidar kepada Serambinews.com, Kamis (24/2/2022), menjelaskan, pemasangan kawat bronjong tebing sungai diplot dana melalui BTT tahun 2021, pada tiga titik dengan anggaran Rp 3,2 miliar. 

Adalah di Gampong Gajah Aye Rp 1,2 miliar. Sisanya di Gampong Tumpok Laweung, Kecamatan Pidie dan Gampong Ara Bungkok, Kecamatan Mila.

"Saat ini, hanya pemasangan kawat bronjong di Gajah Aye yang telah turun ke bawah. Masa pemeliharaan selama 6 bulan oleh rekanan telah habis," jelasnya.

Dikatakan dia, saat proyek itu dikerjakan, dua kali ambruk karena kondisi struktur tanah.

Malah, di lokasi itu ada mata air. Kawat bronjong itu turun akibat diterjang banjir dua kali.

Baca juga: Gunakan APBG 2020, Puluhan Warga Simpang Tiga, Pidie Belajar Buat Kawat Bronjong

"Saat dikerjakan tetap adanya pengawasan. Mungkin faktor tanah saja," pungkasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved