Berita Lhokseumawe
Isak Tangis Melepas Kepergian Suami, 400 Prajurit TNI Diberangkatkan ke Perbatasan RI
Pelabuhan Krueng Geukuh seakan menjadi saksi momen-momen sang istri, anak, dan kerabat, larut dalam kesedihan
LHOKSEUMAWE - Kamis (24/2/2022) pagi antara pukul 08.00 WIB hingga 09.00 WIB merupakan momen kesedihan bagi sebagian besar keluarga prajurit Raider Khusus 113 Jaya Sakti Bireuen.
Maklum saja, sebanyak 400 prajurit Raider Khusus itu hendak diberangkatkan ke perbatasan RI-Papua Nugini.
Mereka akan ditempatkan di 17 pos perbatasan di sana.
Pelabuhan Krueng Geukuh seakan menjadi saksi momen-momen sang istri, anak, dan kerabat, larut dalam kesedihan.
Waktu yang sediakan satu jam untuk bercengkerama dengan keluarga seakan belum cukup.
Maka begitu suara mesin KRI Banjarmasin 592 menderu dan prajurit dipersilakan naik, isak tangis pun membahana.
"Hati-hati suamiku, selamat bertugas.
Semoga kembali dengan selamat.
Jangan lupa kabari kalau sudah sampai ke Papua, ya Pa," ucap Dwi Wulandari, istri Praka Ade Bagus, prajurit RK 113/JS saat melepas kepergian sang suami.
Dwi lantas mengusapkan matanya.
Baca juga: Detik-detik Perpisahan 400 Prajurit Raider ke Papua Nugini, Hati-hati Suamiku, Selamat Bertugas
Baca juga: Pangdam Iskandar Muda Lepas Ratusan Prajurit ke Perbatasan RI-Papua Nugini
Sehari sebelumnya mereka sudah dilepaskan secara resmi oleh Pangdam IM Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan.
Pada Kamis pagi sebelum berangkat, diberikan waktu sekitar satu jam bertemu keluarga.
"Ya, sedih rasanya suami berangkat (ke Papua).
Tapi, memang dari awal kan udah risiko sebagai istri TNI," ungkap Dwi Wulandari.
Meski sedih, dia dan keluarga mengaku tetap memberikan dukungan dan berharap suaminya segera kembali dengan selamat.
