Berita Gayo Lues

Para Pendaki Tuntaskan Ekspedisi Jelajah Puncak Aceh di Pegunungan Burni Panomon Gayo Lues

Para Pendaki Tuntaskan Ekspedisi Jelajah Puncak Aceh di Pegunungan Burni Panomon Gayo Lues

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tim Ekspedisi Japakeh XVIII Gayo Lues 2022 Aceh Tracker & Mapala Mataper Unsam dengan formasi Tim, Said Murthaza, Muhammad Naseb Afriansyah, Leonita Br Sebayang, Risky Arisdefen Purba, Erma Daini dan Yudha Almahdi. Aceh Tracker bersama UKM-PA Mataper Fakultas Pertanian Universitas Samudera Langsa berhasil menyelesaikan Ekspedisi Jelajah Puncak Aceh (Japakeh) XVIII GAYO LUES 2022 sejak 16 - 24 Februari 2022 di Pegunungan Burni Panomon, Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues 

Para Pendaki Tuntaskan Ekspedisi Jelajah Puncak Aceh di Pegunungan Burni Panomon Gayo Lues

SERAMBINEWS.COM - Aceh Tracker bersama UKM-PA Mataper Fakultas Pertanian Universitas Samudera Langsa berhasil menyelesaikan Ekspedisi Jelajah Puncak Aceh (Japakeh) XVIII GAYO LUES 2022 sejak 16 - 24 Februari 2022 di Pegunungan Burni Panomon, Rikit Gaib, Kabupaten Gayo Lues.

Setelah melewati 2 shelter camp berketinggian >2000mdpl dan melewati hutan pinus.

Tim Ekspedisi Japakeh XVIII Gayo Lues 2022 Aceh Tracker & Mapala Mataper Unsam dengan formasi Tim, Said Murthaza, Muhammad Naseb Afriansyah, Leonita Br Sebayang, Risky Arisdefen Purba, Erma Daini dan Yudha Almahdi.

Setelah melalui jalur Canetoa, akhirnya mereka berhasil mencapai 3 puncak gunung yg ditargetkan secara marathon, yakni puncak (gunung) Burni Blangbebeke (2310mdpl) pada tanggal 20 Februari.

Baca juga: Aceh Tracker dan Mataper Unsam Ekspedisi Gunung Gayo Lues

Puncak Burni Bebulon (2475mdpl) tanggal 21 Februari dan mencapai puncak Burni Panomon (2565mdpl) setelah melakukan summits attack dari Camp Punawan (Camp VI) pada koordinat 97° 17' 19,9" Bujur Timur - 04° 10' 55,1" Lintang Utara dengan jarak >4km.

"Tantangan yang dihadapi tim selama pendakian Japakeh XVIII 2022 ini adalah keterbatasan air di lintasan Jalur Canetoa ini," ujar Said Murthaza.

Selain kurangnya intensitas hujan selama 5 hari pendakian.

Seperti pada hari ke-3 ekspedisi Tim harus menunda perjalanan ke puncak-puncak tersebut karena harus melakukan pencarian air sekitar lembahan guna memastikan perbekalan air tercukupi setelah 2 malam.

Tim harus melakukan penghematan extra dalam hal konsumsi air.

Setelah melewati Camp V (Camp Sempit), tim menemukan sumber air yang selanjutnya dinamai "Sumur Malika" pada kawasan hutan perdu yang relatif datar seluas >2 Ha, berupa air endapan dalam tanah yg sedikit digali (kedalaman 20cm) langsung mengeluarkan air tanpa henti.

Baca juga: 4 Pendaki Ikuti Ekspedisi Pegunungan Jeunieb 2021, Salah Satunya Wanita, Berlangsung Selama 12 Hari

Meskipun sedikit berlumpur, dengan penyaringan buatan sederhana menggunakan mitela/slayer, kasa dan kapas steril akan menghasilkan air yang bersih dan segar.

Sumber air endapan di kawasan seperti ini memang mudah ditemukan (pada ketinggian >2250mdpl) di hutan tropis Aceh dengan ciri-ciri berupa dataran relatif luas mirip padang savana (>2700mdpl).

Namun beda ketinggian dan beda jenis vegetasi.

"Jalur pendakian ini memang telah dilalui penelusur lokal sebelumnya dimana terdapat banyak spot bekas camp/rangka shelter buatan di sepanjang jalur," cerita Said.

Adapun di Puncak Burni Panomon ditemukan Pilar Triangulasi buatan Belanda (1930-an) dengan keterangan nomor T.T. 3165 pada ketinggian 2565mdpl dalam kondisi miring.

Dimensi pilar beton segi empat ini adalah (sisinya) 61cm x 61cm dengan tinggi 25cm.

Baca juga: Pendaki Masak Aneka Makanan saat di Gunung, Ada Steak, Seafood hingga Kue Ulang Tahun

Tugu/pilar beton ini memang ditemui di banyak gunung di Aceh, seperti Gunung Segama (Aceh Tamiang), Loser (Gayo Lues), Lembu (Aceh Timur), Burni Klieten (Aceh Tengah), Goh Cumoh Pulo Aceh (Aceh Besar) dan lain-lain.

Tugu/pilar ini dibuat oleh Belanda untuk kepentingan pemetaan wilayah dalam project Jaring Triangulasi pada masa sebelum Indonesia merdeka.

"Beberapa jenis satwa yang ditemui sepanjang lintasan pendakian Japakeh XVIII 2022 ini antara lain burung Rangkong, Murai, Orang Utan dan lainnya," ujarnya.

Anggota Tim, Leonita Br Sebayang (20) dan Erma Daini (19) dari UKM-PA Mataper UNSAM menjadi perempuan pertama yang berhasil mencapai Puncak Burni Panomon.

Pada Maret 2021 UKM-PA Material FT UNSAM juga melakukan ekspedisi pendakian ke Burni Panomon, namun dari jalur berbeda, yakni dari Desa Panomon, Rikit Gaib - Gayo Lues.

Ekspedisi Japakeh XVIII 2022 ini dimonitor oleh Andi dan Candra dari SatIntelkam Polres Gayo Lues, Azwar dari Polsek Rikit Gaib dan Syarifuddin Cane, Pengulu Kampung Canetoa, Rikit Gaib.

Hari ke-9 ekspedisi, tim berhasil kembali ke Desa Canetoa dan selanjutnya kembali ke Langsa menggunakan minibus L300 armada Robby Karya.

Baca juga: Aksi Nenek Bergamis Naik Gunung Jadi Sorotan Pendaki Muda yang Kelelahan

"Ekspedisi ini merupakan media latih kemampuan jelajah gunung generasi muda organisasi mahasiswa pencinta alam," kata Said.

Selain itu, dalam kegiatan ini Tim Japakeh XVIII turut mengkampanyekan slogan "Be a part of The Solution, Not part of Pollution" dalam rangka menyambut Hari Peduli Sampah Nasional 2022.

Aceh Tracker berkomitmen akan terus melakukan rangkaian penjelajahan gunung hutan di Aceh dengan melibatkan kelompok pencinta alam sebagai media kegiatan positif pengembangan karakter.

"Ini wahana peningkatan kemampuan adaptasi di lingkungan terbatas (alam bebas) gunung hutan tropis Aceh. Insya Allah," ujar Said Murthaza, mountaineer (pendaki gunung) Aceh Tracker sebagai Teamleader atau Ketua Tim Ekspedisi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Solar Tumpah di Ruas Jalan Gunung Paro, Pengendara Hati-hati, Mobil Tergelincir

Seperti diberitakan sebelumnya, ekspedisi ini melibatkan 2 Mountaineer (pendaki gunung) Aceh Tracker, yakni Said Murthaza Almahdaly (37) sebagai Teamleader dan Muhammad Naseb Afriansyah (21) yang juga Navigator Tim.

Anggota tim lainnya dari UKM-PA MATAPER Fakultas Pertanian Unsam Langsa terdiri dari Yudha Almahdi (19) bertugas sebagai Sweeper-1, Risky Arisdefen Purba (20) sebagai Sweeper-2 merangkap komunikasi lapangan, Leonita Br.

Sebayang (20) sebagai Co.Navigator merangkap Medical First Responder (MFR) dan Erma Daini (19) yang bertanggungjawab bidang logistik dan dokumentasi.(*)

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Melonjak Naik, Berikut Rincian Harga Emas Per Gram Senin (28/2/2022)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved