Konflik Rusia vs Ukraina
FAKTA Hari Ke-6 Invasi Rusia ke Ukraina: Rudal Hantam Kharkiv, Serangan ke Wilayah Sipil Meningkat
Sementara itu, seorang pejabat senior intelijen Barat memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 tentara Rusia telah ditangkap atau dibunuh.
SERAMBINEWS.COM - Pada hari keenam serangan Rusia ke Ukraina pada Selasa (1/3/2022), pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di daerah perkotaan yang padat.
Pasukan Rusia membombardir alun-alun di kota terbesar kedua di Ukraina dan menara TV utama Keiv dalam apa yang disebut presiden negara itu sebagai kampanye teror yang terang-terangan.
Suara sirene menggema di udara dengan berita tentang pasukan Rusia yang bergerak menuju ibu kota Kiev.
Gambar satelit menunjukkan konvoi lapis baja, membentang sepanjang 65 km, beringsut menuju kota.
Saat pertempuran di Ukraina berkecamuk, jumlah korban tewas masih belum jelas.
Sementara itu, seorang pejabat senior intelijen Barat memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 tentara Rusia telah ditangkap atau dibunuh.
Ukraina tidak memberikan perkiraan keseluruhan tentang kerugian pasukan.
Serangan di wilayah sipil Ukraina meningkat
Pasukan Rusia meningkatkan serangan mereka di daerah perkotaan yang padat pada Selasa (2/3/2022), membombardir alun-alun di kota terbesar kedua di Ukraina dan menara TV utama Keiv dalam apa yang disebut presiden negara itu sebagai kampanye teror yang terang-terangan.
Rudal juga menghantam kantor-kantor pemerintah di kota kedua Ukraina Kharkiv, menewaskan sedikitnya 10 orang.
Ini memicu tuduhan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelinsky bahwa Rusia melakukan kejahatan perang karena tidak ada sasaran militer di daerah itu.
Pasukan Rusia juga melancarkan serangan mereka ke kota-kota lain, termasuk pelabuhan-pelabuhan strategis Odesa dan Mariupol di selatan.
Setidaknya lima orang tewas ketika Rusia menyerang sebuah menara TV di Kiev, kata pejabat Ukraina.
Sebuah rudal dilaporkan menghantam Babyn Yar Holocaust Memorial Center.
Itu dibangun di kuburan massal terbesar di Eropa, di mana regu kematian Nazi membunuh lebih dari 33.000 orang Yahudi pada 1941.
Baca juga: Presiden Belarusia Tunjukkan Peta Pertempuran Baru, Moldova Menjadi Target Serangan Rusia Berikutnya
Baca juga: Rusia Invasi Ukraina, Kapten Klub Divisi Kedua Liga Turki Tolak Pakai Kaus ‘No to War’