Konflik Rusia vs Ukraina
‘Alhamdulillah Anak Kami Selamat’, Evakuasi Mahasiswa Aceh di Ukraina Berlangsung Dramatis
Razali (63) mengaku sangat bersyukur putranya, Arif Fazilla, selamat dari perang yang berkecamuk di Ukraina
“Sejak Januari 2022, Arif Fazilla kuliah di Ukraina, tapi sekarang Ukraina dilanda perang," tambah Razali.
Proses evakuasi
Razali mengungkapkan, perang yang terjadi di Ukraina akibat invasi Rusia membuat Arif merasa tidak nyaman tinggal di Ukraina, sehingga memutuskan untuk ikut dievakuasi ke Romania.
“Pemindahan dilakukan melalui Moldova,” sebutnya didampingi kakak sepupu Arif Fazilla, Rosna Abdullah (44).
Baca juga: Satu Lagi Mahasiswa Aceh di Ukraina, Sandi Putra Kelana
Baca juga: 2 Mahasiswa Aceh Ternyata Ada di Ukraina, 1 Orang Sudah Dievakuasi ke Rumania, 1 Lagi di Perbatasan
Razali mengatakan, proses evakuasi itu berlangsung menegangkan dan dramatis.
Untuk sampai ke perbatasan Romania, Arif bersama 13 warga Indonesia lainnya harus menempuh perjalanan darat selama 20 jam dalam situasi yang membahayakan.
“Awalnya, KBRI menyarankan pemindahan itu dilakukan ke Polandia, tapi situasi di Polandia juga sangat membahayakan,” ujarnya.
Saat ini, sebut Razali, Arif Fazilla bersama rekan-rekannya sedang menjalani karantina karena terinfeksi Covid-19 ketika berada di KBRI Kiev, Ukraina.
Karantina di Rumania tidak perlu sampai 14 hari.
Jika satu minggu kondisnya telah membaik, Arif bersama rekan-rekannya langsung dibawa pulang ke Indonesia.
"Kami ucapkan terima kasih kepada KBRI, Forum Mahasiswa Aceh Dunia (Formad), dan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, yang telah bekerja keras memindahkan anak saya bersama kawan-kawannya ke Rumania," ucap Razali.
Berdasarkan keterangan yang dia peroleh dari Arif Fazilla, saat ini masih ada mahasiswa Indonesia yang terkepung di luar Kota Kiev, Ukraina.
Bahkan, ada mahasiswa asal India yang meninggal dunia dalam serangan Rusia ke Ukraina.
Sebelumnya, Juru bicara Formad, Zainal Abidin Hasbullah, mahasiswa Aceh di Tunisia, yang juga Ketua Koordinator Hubungan Antar Lembaga Formad, mengatakan, informasi awal tentang keberadaan Arif Fazilla dan Muhammad Fata berawal dari komunikasi Ketua Formad, Andri Munazar bersama tim pengurus Formad melalui jejaring mahasiswa Aceh.
Salah satunya dengan Ikatan Mahasiswa Aceh Turki/IKAMAT, Akbar, Haykal, Ikram, Darlis.
