Konflik Gajah
Warga Seumanah Jaya Belajar Pengendalian Konflik Gajah ke Jambi
Hasil studi banding, ujar Muhat, ternyata kawat jalur power fencing harus bersih dari semua ranting.
Penulis: Seni Hendri | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Seni Hendri Aceh Timur
SERAMBINEWS.COM, IDI - Masyarakat Desa Seumanah Jaya, Kecamatan Ranto Peureulak, Aceh Timur melakukan studi banding ke Conservation Respons Unit (CRU) Gajah di Kabupaten Tebo, Jambi.
Petugas CRU Serbajadi, Aceh Timur, Muhat yang ikut dalam rombongan mengatakan studi banding itu bertujuan untuk mempelajari cara merawat power fencing (kawat kejut), dan cara menggiring gajah liar.
"Studi banding ini untuk memaksimalkan fungsi pagar CRU, dan pengendalian konflik gajah, karena di tempat kita (di Seumanah Jaya) juga sudah dibangun power fencing, "ungkap Muhat.
Di Kabupaten Tebo Jambi, ungkap Muhat, power fencing berfungsi maksimal dalam mengatasi konflik gajah.
"Tanaman sawit mereka di sana berhasil dan aman dari gangguan gajah karena power fencing berfungsi maksimal. Selain itu, mereka di sana juga hutan sebagai habitat gajah," ungkap tokoh masyarakat Seumanah Jaya ini.
• Tim Gabungan Giring Dua Ekor Gajah Liar ke Habitatnya di Pintu Rime Gayo
Karena power fencing berhasil mengatasi konflik gajah, masyarakat di sana semakin banyak membuka lahan untuk perkebunan sawit sehingga kawanan gajah menjauh.
"Bahkan saat ini power fencing mau dipindahkan ke lokasi lain yang masih ada gangguan, " ungkapnya.
Hasil studi banding, ujar Muhat, ternyata kawat jalur power fencing harus bersih dari semua ranting.
"Tidak cukup hanya disemprot, tapi rumput yang sudah kering kenak kawat juga menarik arus listrik, " ujarnya.
• Gajah Liar Kembali Amuk Tanaman Warga Nagan Raya
Di Kabupaten Tebo Jambi, ujar Muhat, diketahui ada 120 gajah liar yang terbagi menjadi 5 kelompok dan semuanya dipasang GPS collar.
Setelah mengikuti studi banding ini, ungkap Muhat, perwakilan warga yang ikut studi banding ke Jambi diharapkan berbagi pengalaman dan ilmu setelah pulang kampung sehingga masyarakat paham cara merawat power dan mengatasi gangguan gajah.
Studi banding dilaksanakan 2-8 Maret 2022. Selain diikuti masyarakat Seumanah Jaya, juga diikuti masyarakat Bunin, Kecamatan Serbajadi.(*)