Kasus Sopir Angkot Tewas Usai Duel dengan Anggota TNI, Korban Pernah Bunuh Anggota Yon Kav

Karena angkot dianggap menghalangi jalan, Serma DJ yang saat itu tengah melintas menegur BS dengan sopan.

Editor: Faisal Zamzami
Ilustrasi 

Terjadi aksi kejar-kejaran

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro mengatakan, keadaan semakin memanas dengan BS terlibat cekcok dengan Serma DJ.

Hingga akhirnya BS kemudian mengejar Serma DJ dengan membawa kunci roda dan pisau.

Pengejaran Serma DJ terhenti di sebuah bangunan. Ketika Serma DJ terpojok, korban kemudian melakukan penyerangan menggunakan kunci roda dan pisau yang dibawanya.

Saat duel terjadi, BS sempat menghantam kepala Serma DJ menggunakan kunci roda.

Korban juga sempat melukai rahang atas Serma DJ. Hal itu terjadi setelah DJ menangkis pisau yang diarahkan ke tubuhnya.

"Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS kemudian menusuknya tepat di ulu hati, lalu korban jatuh terkapar. Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan,” ucap Rio.

Akibat perkelahian tersebut, Serma DJ mengalami luka robek di dagu kiri dan saat ini tengah dirawat di rumah sakit.

Sementara BS meninggal dunia karena terkena tusukan pisau pada bagian ulu hati.

BS terlibat kasus pembunuhan anggota Yon Kav

Rio menambahkan, sebelum terlihat duel, BS sempat memberikan pengakuan kepada Serma DJ.

BS mengaku pernah membunuh anggota Yon Kav tahun 2010 silam.

"Saya baru keluar tahanan, dulu saya bunuh anggota Yonkav tahun 2010 bisa saya selesaikan, apalagi orang kayak kamu ini," ucap BS kepada Serma DJ saat kejadian.

Rio membenarkan korban memang mantan narapidana atas kasus pembunuhan anggota Yon Kav.

"Setelah dicek di data base ternyata peristiwa pembunuhan anggota Yon Kav oleh saudara BS terjadi pada tahun 2007," ucap Rio.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved