Radio Rimba Raya

Peran dan Siaran  Radio Rimba Raya di Luar Negeri

Radio Rimba Raya menegaskan Republik Indonesia masih ada, pemimpin masih ada, wilayah republik masih ada, tentara republik masih ada..

Editor: IKL
For Serambinews.com
PENULIS: IRMANSYAH, Kepala Dinas Pariwisata Bener Meriah. IKMAL HUSIN,Sutradara Riset Film Dokumenter Radio Rimba Raya. ZUHRI GAYO, Asisten Sutradara Riset Film Dokumenter Radio Rimba Raya 

Peran dan Siaran  Radio Rimba Raya di Luar Negeri 

SERAMBINEWS.COM,- KETIKA pemancar Radio Republik Indonesia (RRI ) di Ibu Kota Yogyakarta dan kota-kota lainnya sudah dihancurkan Belanda, muncul Radio Rimba Raya mengisi kekosongan penyiaran informasi perjuangan ke dalam maupun ke luar negeri.
Radio Batavia dan Radio Hilversum milik Belanda menyiarkan berita bahwa Indonesia sudah tidak ada lagi. Radio Rimba Raya berperan  melakukan bantahan atas berita-berita propaganda Belanda.

Radio Rimba Raya menegaskan Republik Indonesia masih ada, pemimpin masih ada, wilayah republik masih ada, tentara republik masih ada, dan disini adalah Aceh.

Siaran Radio Rimba Raya dapat ditangkap jelas sejumlah radio di Semenanjung Melayu (Malaysia), Singapura, Saigon (Vietnam), Manila (Filipina) bahkan Australia dan Eropa. Radio Rimba Raya memiliki daya pancar 1 Kilowatt dan bekerja pada frekwensi 19,25 dan 61 meter.  Radio ini memiliki panggilan sinyal: “Suara Merdeka Radio Republik Indonesia”, “Suara Indonesia Merdeka”, “Radio Rimba Raya”, “Inilah Sumatera Radio Republik Indonesia“ Radio Divisi X”, “Pemancar Orang Republik”, “Radio Republik Indonesia”.
All India Radio milik pemerintah India selalu melakukan pemantauan berita-berita yang disiarkan oleh Radio Rimba Raya. Karena rasa simpati yang besar pemerintah India terhadap perjuangan bangsa Indonesia. Berita perjuangan yang disiarkan Radio Rimba Raya diterima perwakilan RI di New Delhi, India. Dikutip All India Radio, kemudian diteruskan ke perwakilan Indonesia di PBB.
Pada tengah malam para penyiar memberikan instruksi kepada perwakilan-perwakilan diluar negeri menggunakan bahasa sandi seperti “Hallo Palar, Hallo Sudarsono (ayahanda Prof Dr Yuwono Sudarsono) kirimkan kami beras, susu atau mentega yang dimaksudkan adalah barang-barang tertentu untuk kepentingan perjuangan termasuk senjata. 

Baca juga: Radio Rimba Raya Menyiarkan Serangan Umum

Setiap hari Radio Rimba Raya melakukan hubungan dengan perwakilan Indonesia diluar negeri. Berita-berita yang disampaikan oleh Radio Rimba Raya diterima langsung oleh petugas sandi di Perwakilan Indonesia di New Delhi, dikutip oleh All India Radio kemudian disampaikan kepada alamat penerima. Kantor perwakilan Indonesia di New Delhi pada saat itu terletak di Aurhugzeb, Nomor 14, New Delhi, di rumah milik seorang sultan di India. 

Hubungan siaran Radio Rimba Raya ke luar negeri yang tetap ialah dengan All India Radio dan Australian Broadcasting Corporation, kedua pemancar radio tersebut selalu menanyakan informasi atau siaran yang belum jelas kepada Radio Rimba Raya.
Dr Sudarsono, perwakilan Indonesia di India mengatakan, hubungannya dengan Indonesia dilakukan menggunakan radio yang berada di Aceh. Dr Sudarsono menyebut, karena siaran luar negeri yang disiarkan dari Aceh (Radio Rimba Raya) menggunakan bahasa simbol, maka ia selalu membawa seorang perwira sandi, Kapten Munardjo. 

Ketika Konferensi Asia tentang Indonesia digelar 20-23 Januari 1949 di New Delhi, waktu siaran Radio Rimba Raya diperpanjang. Mengingat banyaknya berita yang harus dikirim ke wakil-wakil Indonesia diluar negeri, terutama pada pukul 21.00 hingga pagi hari, saat siaran khusus luar negeri. 

Tugu Radio Perjuangan Rimba Raya di Bener Meriah.
Tugu Radio Perjuangan Rimba Raya di Bener Meriah. (DOK DINAS PARIWISATA BENER MERIAH)

Wakil-wakil Indonesia yang menghadiri konferensi tersebut adalah Dr Sumitro Djojohadikusumo (Ayahanda Prabowo Subianto) Dr Sudarsono, Haji Rasjidy, Mr Utoyo, Mr Maramis.  Konferensi itu membahas dan membantu Indonesia untuk menyelesaikan masalah dengan Belanda. Diantara tuntutan yang mencuat adalah supaya Yogyakarta dikembalikan kepada Indonesia, Belanda menarik pasukannya dan pemimpin RI yang ditawan dibebaskan.

PJ Nehru yang memiliki pengaruh besar pada saat pembukaan konferensi mengatakan, ”Pertemuan itu sesungguhnya terjadi semata-mata karena kemerdekaan dari satu negeri, saudara kita (sister country) telah terancam dari kolonialisme yang telah hampir mati” Pada hari pembukaan tersebut, Radio Rimba Raya mengirimkan ucapan selamat dari Ketua Pemerintah Darurat Republik Indonesia dan berterima kasih kepada semua pemerintah yang hadir memenuhi undangan Nehru.

“Semoga Konferensi Asia menjadi suatu contoh kepada PBB dan Dewan Keamanan, bagaimana caranya bekerja sama antara bangsa-bangsa untuk mencapai cita-cita yang termaktub dalam Piagam Atlantik. Pemerintah Indonesia dengan segala senang hati sudi menerima keputusan yang adil dalam pertikaian Indonesia-Belanda”. Demikian isi Radiogram PDRI melalui Radio Rimba Raya.
Pada 23 Januari, Radio Rimba Raya mengirimkan radiogram kepada presiden Konferensi Asia PJ Nehru dan Mr Maramis di New Delhi. Radiogram itu berisi bahwa negara-negara Asia akan memberikan bantuan penuh dan menjamin terbentuknya negara Indonesia merdeka dan berdaulat. Konferensi Asia tentang Indonesia merupakan peristiwa penting yang ikut mendorong penyelesaian sengketa Indonesia-Belanda.

Karena desakan dan tekanan Konferensi Asia tersebut ditambah dengan semakin meningkatnya perlawanan gerilya di Indonesia, 28 Januari 1949 Dewan Keamanan PBB mengadakan sidang di Lake Succes, New York. Hasil sidang memutuskan harus diadakan gencatan senjata, pembebasan pemimpin-pemimpin yang ditawan Belanda, mengembalikan ibu kota Yogyakarta, penarikan kembali pasukan Belanda dan mempercepat perundingan.

Meskipun Pelaksanaan dari hasil perundingan tersebut senantiasa diulur dan dilanggar oleh Belanda, namun keputusan Konferensi Asia dan Lakes Succes sangat penting artinya dalam penyelesaian sengketa kedua belah pihak. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved