Berita Lhokseumawe
Danlanal Lhokseumawe Sambut KRI Raden Eddy Martadinata-331 di Perairan Aceh Utara
KRI Raden Eddy Martadinata-331 telah usai mengikuti latihan gabungan Multilateral Naval Exercise Milan 2022
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - KRI Raden Eddy Martadinata-331 telah usai mengikuti latihan gabungan Multilateral Naval Exercise Milan 2022.
Latihan maritim tersebut terbesar yang digelar Angkatan Laut India bersama dengan puluhan kapal perang jenis Frigate dan Destroyer dari berbagai negara di perairan Visakhapatnam, India.
Saat kembali melintasi perairan Selat Malaka, KRI Raden Eddy Martadinata-331disambut oleh Danlanal Lhokseumawe, Kolonel Marinir Dian Suryansyah.
Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah dengan antusias menyambut kedatangan KRI Raden Eddy Martadinata-331 yang dikomandani oleh Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
Keduanya merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan XLV atau 45 tahun 1999.
Komandan Lanal Lhokseumawe dengan sigap mengendarai KMC kapal motor cepat SeaHunter Lanal Lhokseumawe dengan kecepatan 33 knot menghampiri KRI REM yang saat itu sedang Lego di depan perairan Aceh Utara.
Dalam waktu singkat Danlanal tiba di KRI REM dan langsung disambut oleh Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
Baca juga: VIDEO Wawancara Khusus Serambi Dengan Dubes Ukraina Tentang Kondisi Terkini di Medan Perang
"Kegiatan penyambutan kapal perang yang kembali dari tugas luar negeri, seperti ini sudah merupakan suatu tradisi TNI Angkatan Laut, respect pangkalan-pangkalan yang berjajar di sepanjang perairan Indonesia terhadap kedatangan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang selesai melaksanakan tugas," kata Kolonel Marinir Dian Suryansyah, kepada Serambinews.com, Rabu (9/3/2022).
Sementara itu Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz langsung mengajak Komandan Lanal Lhokseumawe untuk memasuki Lounge room Perwira KRI REM-331.
KRI REM merupakan kapal perang kelas Frigate Class dari Satuan Eskorta jajaran Koarmada 1.
KRI REM selesai melaksanakan tugas Satgas Multilateral Naval Exercise Milan 2022 kegiatan ini adalah merupakan kegiatan Internasional seluruh Angkatan Laut di dunia yang dilaksanakan secara secara periodik setiap tahunnya dan dilaksanakan berpindah-pindah dari satu negara dan negara lain.
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kegiatan untuk menjalin persahabatan antar Angkatan Laut di dunia. KRI REM merupakan duta bangsa untuk melaksanakan tugas muhibah ini.
Komandan KRI sangat senang menyambut kehadiran Danlanal Lhokseumawe yang onboard langsung diatas kapal perang dan Komandan Lanal Lhokseumawe juga mengucapkan terima kasih atas waktu dari KRI REM untuk singgah sesaat di perairan Aceh Utara.
Baca juga: Bupati Aceh Selatan Tgk Amran Mutasi Penjabat Eselon II, III dan IV
Dan bersama dengan komandan KRI REM-331 juga onboard Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Multilateral Naval Exercise Milan 2022, Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya saat ini menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Komando Armada I, yang sesaat lagi akan menjabat sebagai Asops Panglima Komando Armada 1.
Sekilas, Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah menjelaskan situasi keadaan perairan wilayah Aceh khususnya di perairan pesisir Timur Aceh kepada Dansatkor Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya didampingi Komandan KRI REM-331 Kolonel Laut (P) Rasyid Al Hafiz.
Selain itu, Komandan KRI REM menyerahkan plakat sebagai bentuk respek kepada Lanal Lhokseumawe.
Komandan Lanal Lhokseumawe sebaliknya menyerahkan kopi khas Aceh sebagai bentuk kearifan lokal masyarakat Aceh dibawa dari Lhokseumawe diantar langsung siap saji ke atas kapal perang.
Kopi dinikmati oleh oleh prajurit KRI REM bersama dengan danlanal Lhokseumawe.
Komandan Lanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah juga menyampaikan kepada Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya yang sesaat lagi ke menjabat sebagai Asops Panglima Komando Armada 1 tentang permohonan menambah kehadiran Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang melaksanakan patroli, pengamanan, penegakan dan melindungi kedaulatan negara di wilayah perairan Aceh.
Karena saat ini cukup banyak kegiatan illegal, baik itu berupa penyelundupan maupun perdagangan orang yang terjadi di wilayah perairan Aceh.
Baca juga: VIDEO Mobil Innova yang Terjun ke Jurang Geurutee Berhasil Diderek, Ditemukan Dua Drum
Harapan tersebut langsung ditanggapi oleh Kolonel Laut (P) Wawan Trisatya bahwasannya akan menyiapkan unsur-unsur untuk mendukung pengamanan di wilayah pesisir Timur Aceh, guna menekan angka kriminalitas dan ilegal di wilayah Aceh.
Apabila ini terjadi akan sangat berdampak bagi generasi muda, masyarakat Aceh ke depannya, demikian pungkas Danlanal Lhokseumawe Kolonel Marinir Dian Suryansyah.
Dilansir dari laman Wikipedia, KRI Raden Eddy Martadinata-331 merupakan kapal PKR (Perusak Kawal Rudal) SIGMA 10514 SIGMA 10514 pertama yang dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, bekerja sama dengan perusahaan kapal Belanda Damen Schiede Naval Ship Building (DSNS).
KRI REM-331 memiliki panjang total 105,11 meter, berat 2.365 ton, dan dapat melaju dengan kecepatan maksimal 28 knot.
Kapal ini didesain untuk menjalankan berbagai misi yaitu peperangan anti kapal permukaan, peperangan anti kapal selam, peperangan anti serangan udara, serta peperangan elektronika.
Baca juga: DKPP Berhentikan Sementara Seorang Komisioner KIP Nagan Raya, Dinilai Lalai Kembalikan Gaji ASN
Sistem persenjataan Kapal Perang KRI REM-331 memiliki sistem persenjataan meriam utama OTO Melara 76 mm, super rapid gun, dan rudal exocet MM-40 Block 3 yang memiliki jarak jangkauan 180-200 kilometer.
Selain itu, juga dipersenjatai rudal anti serangan udara Mica yang dirancang efektif dan memiliki kemampuan menyergap sasaran sejauh 20-25 kilometer dengan ketinggian 9144 meter dan terdapat sistem pertahanan diri (CIWS) 35 mm dan sistem torpedo.
Pengecoh rudal termal SKWS DLT-12 T tersebut juga dapat mengacaukan jammer, mengecoh inframerah, dan frekuensi radio yang digunakan rudal udara ke permukaan.
KRI REM-331 memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui system electronic counter measure (ECM) Scorpion 2L dan electronic support measure (ESM) Vigile 100 S. (*)
Baca juga: VIDEO Peristiwa Berdarah di Kediri, 10 Orang Jadi Korban Pembacokan, Empat Orang Meninggal Dunia