Berita Banda Aceh

Polisi Sudah Periksa 17 Orang Kasus Pengadaan Wastafel Senilai Rp 44 M

Pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan oleh Dinas Pendidikan Aceh dengan anggaran Rp 44 miliar

Editor: bakri
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
Kepala SMAN 1 Sigli, Pidie, Drs M Jamil Arif MPd, mengawasi para siswa mencuci tangan di wastafel yang sudah disiapkan pihak sekolah 

BANDA ACEH - Pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan oleh Dinas Pendidikan Aceh dengan anggaran Rp 44 miliar diduga bermasalah.

Kepolisian Daerah Aceh mendalami dugaan korupsi pada program tersebut.

Kepala Bidang Humas Polda Aceh Komisaris Besar Winardy, Senin (7/3/2022), menuturkan, kasus dugaan korupsi pengadaan tempat cuci tangan tersebut kini sudah masuk penyidikan.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK M.Si. Kepolisian Daerah (Polda) Aceh melalui Ditreskrimum memanggil Ketua Mualimin Aceh, Zulkarnaini Hamzah alias Teungku NI, untuk dimintai keterangannya terkait pengibaran bendera bintang bulan pada tanggal 4 Desember 2021 di Kota Lhokseumawe
Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy SH SIK M.Si.  (FOR SERAMBINEWS.COM)

Sebanyak 17 orang telah diperiksa, tetapi belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

Mereka yang diperiksa terdiri atas kepala dinas pendidikan, rekanan, hingga pihak sekolah.

Menurut Koordinator Gerakan Anti Korupsi (Gerak) Aceh Askalani, pembangunan tempat cuci tangan itu sarat masalah.

Baca juga: Dek Gam Apresiasi Ditreskrimsus Polda Aceh Naikkan Kasus Wastafel ke Tahap Penyidikan

Baca juga: Kasus Pengadaan Wastafel Masuk Tahap Penyidikan

Penawaran tidak melalui tender, tetapi penunjukan langsung.

Total ada 390 tempat cuci tangan untuk 23 sekolah di beberapa kabupaten/kota yang dibangun Pemprov Aceh.

Fasilitas itu merupakan bagian dari penanganan Covid-19.

Total anggaran yang dipakai mencapai Rp 44 miliar, bersumber dari dana otonomi khusus tahun anggaran 2020.

Pantauan Gerak, di beberapa sekolah tempat cuci tangan tidak berfungsi sesuai rencana.

Baca juga: Kapolresta Minta Seluruh Pemilik Warung Kopi Harus Pasang Wastafel, Ini Tujuannya

Pembangunan diduga tidak sesuai spesifikasi.

Hal itu juga sesuai dengan pantauan Kompas di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Banda Aceh, Senin.

Sebanyak 11 unit tempat cuci tangan yang dibangun pemerintah di sekolah itu tidak berfungsi.

Saat keran dibuka, air tidak keluar.

Sebagian selang air lepas dari dudukan.

Tempat cuci tangan itu dibangun di depan kelas.(kompas.com)

Baca juga: Dugaan Korupsi Pengadaan Wastafel di Disdik Aceh Masuk Tahap Penyidikan

Baca juga: MaTA Dukung Polda Aceh Usut Program Bangun Wastafel oleh Disdik Aceh

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved