Internasional

Zelenskyy Mulai Sadar, NATO Tidak Terima Negaranya, Siap Berunding dengan Separatis Dukungan Rusia

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mulai sadar atas pembangkangannya selama ini. Dia mengatakan telah menenangkan diri tentang tawaran bergabung

Editor: M Nur Pakar
AFP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berbicara di ibu kota Kiev tentang janji Barat yang tidak ditepati untuk membantu negaranya dari serangan Rusia pada Selasa (8/3/2022). 

SERAMBINEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mulai sadar atas pembangkangannya selama ini.

Dia mengatakan telah menenangkan diri tentang tawaran bergabung dengan NATO di tengah perang dengan Rusia.

“Mengenai NATO, saya telah tenang mengenai pertanyaan ini sejak lama," ujarnya.

"Kami sudah memahami, NATO tidak siap menerima Ukraina,” kata Zelensky kepada ABC News dalam sebuah wawancara eksklusif yang ditayangkan Senin (7/3/2022) malam.

Zelensky menambahkan:

"Aliansi takut akan hal-hal kontroversial dan konfrontasi dengan Rusia."

"Saya tidak pernah ingin menjadi negara yang memohon sesuatu dengan berlutut."

"Kami tidak akan menjadi negara itu, dan saya tidak ingin menjadi presiden itu."

Baca juga: Menteri Pertahanan Inggris Menilai, Invasi Rusia ke Ukraina Akan Tumbangkan Vladimir Putin

Upaya Ukraina untuk menjadi anggota NATO telah dikutip oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai pembenaran keputusannya untuk menyerang Ukraina.

Pada 2008, Ukraina mengajukan permohonan untuk memulai Rencana Aksi Keanggotaan NATO , dan aliansi tersebut menyambut baik tawaran Ukraina.

NATO berjanji negara tersebut pada akhirnya akan menjadi anggota, tetapi menolak menawarkan batas waktu.

Selain komentar NATO, Zelensky pada Selasa (8/3/2022) mengatakan dirinya terbuka untuk diskusi tentang kontrol wilayah separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur.

Dia berharapa, itu bisa menjadi pembukaan untuk pembicaraan damai dengan Rusia.

"Penting bagi saya, bagaimana orang yang ingin menjadi bagian dari Ukraina akan tinggal di sana," jelasnya.

"Saya tertarik dengan pendapat mereka yang melihat diri mereka sebagai warga Federasi Rusia," ujarnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved