Internasional
Zelenskyy Mulai Sadar, NATO Tidak Terima Negaranya, Siap Berunding dengan Separatis Dukungan Rusia
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mulai sadar atas pembangkangannya selama ini. Dia mengatakan telah menenangkan diri tentang tawaran bergabung
"Namun, kita harus mendiskusikan lagi masalah ini," kata Zelensky.
Baca juga: Dianggap Berani Lawan Rusia, Presiden Ceko akan Beri Kehormatan Negara kepada Presiden Ukraina
Sebelum Putin melancarkan perang Rusia di Ukraina, dia menandatangani dekrit yang mengakui wilayah separatis Donetsk dan Luhansk di Donbas, wilayah timur di Ukraina, sebagai negara merdeka.
Putin menuntut jaminan Ukraina tidak akan bergabung dengan NATO menjelang invasinya.
Sebuah permintaan yang berulang kali ditolak oleh para pemimpin aliansi.
"Orang-orang yang memilih saya tidak siap untuk menyerah," jelasnya.
"Kami tidak siap untuk ultimatum," kata Zelensky.
"Tapi kita bisa berdiskusi dengan Rusia tentang masa depan Krimea dan Donbas," harapnya.
Seorang pejabat senior pertahanan AS yang memberi pengarahan kepada wartawan memperkirakan hingga 4.000 tentara Rusia tewas sejak Putin melancarkan invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022.
Pejabat itu mengatakan Rusia telah kehilangan sekitar 5% kendaraan dan senjatanya, sehingga menyisakan banyak kekuatan tempur.
Baca juga: VIDEO - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Kritik NATO, Atas Penolakan Zona Larangan Terbang
Direktur CIA juga itu juga memperingatkan Putin kemungkinan akan menggandakan dan mencoba menggiling militer Ukraina tanpa memperhatikan korban sipil.
Tetapi militer Rusia diperkirakan akan menaklukkan perlawanan Ukraina jika permusuhan berlanjut, dengan 900.000 tentara tugas aktif dan 2 juta tentara cadangan.
Militer Rusia delapan kali lebih besar dari Ukraina, menurut sebuah Washington Post.(*)