Internasional
Rusia Akui Tentara Wajib Militer Dikirim ke Ukraina, Sebagian Telah Tertangkap
Pemerintah Rusia mengakui tentara wajib militer telah dikirim ke Ukraina dan beberapa telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Pemerintah Rusia mengakui tentara wajib militer telah dikirim ke Ukraina dan beberapa telah ditangkap oleh pasukan Ukraina.
Pengakuan itu muncul setelah Presiden Vladimir Putin bersumpah, wajib militer tidak akan dikerahkan ke Ukraina.
Sebaliknya, Rusia akan mengandalkan pasukan profesional untuk menggempur Ukraina.
Dilansir AP, Kamis (10/3/2022), Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov mengatakan telah terdeteksi personel militer wajib militer dengan unit Ukraina.
Tetapi, katanya, hampir semua dari mereka telah ditarik kembali ke Rusia.
Dia menambahkan beberapa wajib militer ditawan oleh pasukan Ukraina saat bertugas di unit logistik dan upaya sedang dilakukan untuk membebaskan mereka.
Baca juga: Amerika Serikat dan Sekutu Dikritik, Keras Terhadap Rusia Tapi Biarkan Israel Duduki Palestina
Konashenkov tidak merinci berapa banyak wajib militer yang telah bertugas di Ukraina atau berapa banyak yang ditangkap.
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin menuduh nasionalis Ukraina mengambat evakuasi warga sipil dari kota terkepung di Ukraina.
Vladimir Putin membahas situasi di Ukraina saat menelpon Kanselir Jerman Olaf Scholz, dengan penekanan khusus pada aspek kemanusiaan.
Dikatakan Putin memberi tahu Scholz tentang upaya Rusia untuk mengatur koridor kemanusiaan bagi warga sipil untuk keluar dari daerah pertempuran.
Tetapi, ada upaya dari militan unit nasionalis untuk menghambat evakuasi orang dengan aman.
Pejabat Ukraina mengatakan penembakan Rusia yang terus menerus telah menggagalkan upaya untuk mengevakuasi warga sipil dari daerah yang terkena dampak pertempuran.(*)
Baca juga: Laporan Warga Aceh di Rusia: Harga Barang Mulai Naik, Visa dan Mastercard tak Bisa Lagi Digunakan