Video

VIDEO 51 Spesies Burung Migran Asia dan Eropa Mengembara ke Pesisir Timur Aceh

Hingga memasuki bulan Maret 2022 ini, jumlah spesies burung migran dari benua Asia dan Eropa tersebut terus meningkat.

Penulis: Zubir | Editor: Hari Mahardhika

Laporan Zubir | Langsa

SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Puluhan spesies burung migrasi dari luar Indonesia kini mulai terlihat di kawasan pesisir Timur Aceh, terutama di wilayah pesisir Kota Langsa.

Amatan yang dilakukan oleh LSM Bale Juroeng yang bergerak di bidang pemerhati lingkungn hidup dan hewan, menyebutkan bahwa, kedatangan migrasi burung ini mulai terpantau sejak bulan November 2021 lalu. 

Hingga memasuki bulan Maret 2022 ini, jumlah spesies migran yang didominasi jenis burung air tersebut terus meningkat.

Direktur Bale Juroeng, Iskandar Haka, kepada Serambinews.com mengatakan, hasil pantauan di lapangan, ada sekitar 51 spesies burung migran dari luar negeri dengan jumlah ribuan ekor burung air.

Iskandar merincikan, jenis burung yang mulai nampak yaitu burung Trinil Besar dari Benua Asia, Tri Asia dari Australia, Gagang Bayam Timur dari Asia Timur dan Burma, Gajahan Besar dari Eropa-Asia, dan sejumlah spesies lainnya.

Menurutnya, burung-burung migran ini akan kembali ke daerah asalnya saat memasuki akhir bulan Mei, kemudian di awal Oktober atau November akan datang lagi ke pesisir pantai Timur Aceh, sebab Asia Tenggara dan Eropa telah memasuki musim dingin.

Pantauan pihak LSM Bale Juroeng, kumpulan burung migran ini nampak di kawasan pesisir Kecamatan Langsa Timur, seperti di Gampong Cinta Raja, Gampong Kapa, dan Gampong Sungai Lueng.

Sementara di wilayah pesisr Kabupaten Aceh Timur,terlihat ada di Gampong Seneubok Rawang dan Seneubok Pidie, Kecamatan Pereulak Timur.

Burung luar Indonesia ini memilih bermigrasi ke pesisir timur Aceh, karena banyknya makanan, seperti anak ikan kecil, udang, kerang, cacing, belalang, dan lainnya.

Melihat fenomena ini, Bale Juroeng terus melakukan pengawasan sekaligus mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk menjaga keberadaan burung ini agar tidak ditangkap.

Selain itu, pihaknya bertujuan melakukan promosi wisata dan penyelamatan kawasan hutan mangrove di pesisir pantai timur Aceh.

Narator: Ulfa Jazila
Video Editor: Hari Mahardhika

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved