Internasional
AS Kutuk Pembunuhan Jurnalisnya Oleh Tentara Rusia, Bukti Kebrutalan Presiden Vladimir Putin
Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk keras atas pembunuhan jurnalis negaranya oleh tentara Rusia.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengutuk keras atas pembunuhan jurnalis negaranya oleh tentara Rusia.
Penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan mengatakan masih berusaha untuk mengkonfirmasi laporan kematian Brent Renaud.
Tetapi, dia mengatakan itu akan menjadi contoh lain dari kebrutalan Presiden Rusia Vladimir Putin, seperti dilansir AP, Senin (14/3/2022).
"Jika ternyata seorang jurnalis Amerika terbunuh, itu adalah peristiwa yang mengejutkan dan mengerikan," kata Sullivan.
“Ini adalah satu lagi contoh kebrutalan Vladimir Putin dan pasukannya," tambahnya.
"Tentara Rusia telah menargetkan sekolah, masjid, rumah sakit, dan jurnalis AS," ujarnya.
"Dan itulah mengapa kami bekerja sangat keras untuk menjatuhkan konsekuensi berat padanya," katanya.
"Kami juga mencoba membantu Ukraina. dengan segala bentuk bantuan militer yang dapat kita kumpulkan," jelasnya.
"Mengejutkan dan mengerikan," tambahnya.
Baca juga: Rabi Wanita Ukraina Asal Rusia Terkena Dampak Sanksi AS, Pemerintah Bekukan Rekeningnya
Irpin telah menjadi lokasi pertempuran jalanan yang intens antara pasukan Ukraina dan Rusia saat pasukan Kremlin mengepung ibu kota Ukraina.
Satu dari gambar perang yang paling mencolok, satu keluarga dengan empat pengungsi tewas akibat tembakan mortir di Irpin yang telah direbut pasukan Rusia.
Polisi Ukraina, Minggu (13/3/2022) mengatakan seorang jurnalis video AS, Brent Renaud, tewas di pinggiran Kiev Irpin , yang telah dihancurkan oleh serangan Rusia saat invasi Moskow memasuki minggu ketiga.
Meskipun pernyataan polisi menggambarkan pembuat film itu sebagai staf New York Times, dia adalah mantan kontributor yang tidak sedang bertugas di Ukraina pada saat itu, menurut Times.
"Kami sangat sedih mendengar kematian Brent Renaud," kata seorang juru bicara kepada Yahoo News.
"Brent adalah pembuat film berbakat yang telah berkontribusi pada New York Times selama bertahun-tahun," tambahnya.
"Meskipun dia telah berkontribusi pada Times di masa lalu, paling baru pada 2015, dia tidak ditugaskan untuk meja mana pun di Times di Ukraina," tegas Times.
Laporan awal bahwa dia bekerja untuk Times beredar karena mengenakan lencana pers Times yang telah dikeluarkan untuk tugas bertahun-tahun lalu.
Surat pers New York Times Brent Renaud dalam kantong dengan bendera AS dan berlabel Penjaga Perdamaian.
Kepolisian Ukraina membagikan foto pers Brent Renaud di media sosial.
Baca juga: Presiden Vladimir Putin Dinilai Mulai Frustrasi, Perlawanan Kuat Tentara Ukraina Mengejutkan Rusia
Majalah Time mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Renaud sedang mengerjakan proyek video untuk majalah tentang pengungsi.
"Kami sangat terpukul dengan hilangnya Brent Renaud," tulis pimpinan majalah Time.
"Sebagai pembuat film dan jurnalis pemenang penghargaan, Brent sering menangani cerita terberat di seluruh dunia bersama saudaranya Craig Renaud," tambahnya.
Dalam beberapa minggu terakhir, Brent berada di wilayah tersebut untuk mengerjakan proyek TIME Studios yang berfokus pada krisis pengungsi global. dengan semua orang yang dicintai Brent.
Sangat penting bahwa jurnalis dapat dengan aman meliput invasi yang sedang berlangsung dan krisis kemanusiaan di Ukraina ini.
Keluarga Renaud tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar. Renaud dan saudaranya telah menerima pengakuan luas untuk film mereka , termasuk Peabody Award yang bergengsi.
Sebelumnya pada Minggu (13/3/2022), Andriy Nebitov, kepala polisi di wilayah Kiev, memposting berita kematian Renaud di Facebook, termasuk foto lencana pers New York Times, paspor AS, dan jasadnya.
Baca juga: VIDEO - Rekaman Perang Tank Antara Rusia dan Ukraina
"Para penyerbu dengan sinis membunuh bahkan jurnalis media internasional yang mencoba menunjukkan kebenaran tentang kekejaman pasukan Rusia di Ukraina," kata Nebitov.
"Seorang koresponden media New York Times yang terkenal di dunia ditembak mati di Irpen," ujarnya.
"Jurnalis lain terluka dan Saat ini, mereka berusaha membawa korban keluar dari zona pertempuran," tulis Nebitov, menurut terjemahan Interfax Ukraina.(*)