Infrastruktur
Jembatan SMP Negeri 2 Manggeng Rusak Parah, Permohonan untuk Perbaikan belum Ada Hasil
Akibatnya, sebutnya, pihaknya terpaksa menanggulangi secara darurat menggunakan batang pohon kelapa yang diambil dari kebun milik warga sekitar.
Penulis: Rahmat Saputra | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmat Saputra I Aceh Barat Daya
SERAMBINEWS.COM,BLANGPIDIE - Jembatan SMP Negeri 2 Manggeng, yang terletak di Gampong Panton Makmur, Kecamatan Manggeng, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) rusak parah.
Kini, jembatan yang menjadi sarana penyeberangan guru dan siswa ke perkarangan sekolah itu, terpaksa harus diganti dengan pohon kelapa agar siswa bisa melintasi.
Kepala SMP Negeri 2 Manggeng, Darwis SPd membenarkan, bahwa jembatan beton yang menjadi sarana penyeberangan ke perkarangan sekolah itu, telah rusak dan jebol pasca dilindas truk pengangkut material proyek di sekolah sekitar dua tahun yang lalu.
Akibatnya, sebutnya, pihaknya terpaksa menanggulangi secara darurat menggunakan batang pohon kelapa yang diambil dari kebun milik warga sekitar.
• Erosi Krueng Manggeng Mengkhawatirkan
"Kami terpaksa gunakan pohon kelapa agar bisa dilalui. Kalau tidak, jembatan itu tidak bisa dilalui sama sekali untuk akses menuju sekolah," ujar Kepala SMP Negeri 2 Manggeng, Darwis SPd.
Ia mengaku sudah melayangkan permohonan ke instansi terkait untuk perbaikan jembatan tersebut.
Akan tetapi laporan yang disampaikan pihaknya belum juga membuahkan hasil.
“Kami sangat khawatir pohon kelapa yang menjadi lantai darurat jembatan, akan mudah keropos akibat termakan usia,” sebutnya.
Ia berharap jembatan dengan panjang lebih kurang tujuh meter dan lebar lima meter itu bisa segera diperbaiki.
Tidak mungkin menggunakan dana operasional sekolah untuk memperbaiki jembatan itu karena tidak akan cukup untuk memperbaiki jembatan beton sebesar itu.
“Saat melintasi jembatan itu, siswa dan para dewan guru harus berhati-hati, agar tidak terperosok di sela-sela pohon kelapa,” pungkasnya.
Anggota DPRK Abdya, Hamdani JB mengaku prihatin dengan kondisi jembatan menuju sekolah yang pernah menjadi tempat dia mengenyam pendidikan dulu.
"Insya Allah, jika diusulkan nanti, saya siap mengawalnya. Yang penting jembatan itu selesai dengan segera. Cukup prihatin, semoga saja instansi terkait bisa memikirkan cara untuk memperbaiki jembatan tersebut agar tidak selamanya menggunakan pohon kelapa sebagai lantai," tuturnya.(*)