Ibu Kota Nusantara
Pohon Jeumpa, Flora Identitas Aceh yang Ditanam Gubernur Nova Iriansyah Bersama Presiden di IKN
Prosesi menanam pohon itu dilakukan usai Presiden Jokowi memimpin ritual penyatuan tanah dan air ke dalam gentong Nusantara dari 34 provinsi.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Amirullah
Terlihat dalam siaran langsung, Nova Iriansyah dipanggil kedua setelah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi provinsi pertama yang menuangkan tanah dan air ke dalam gentong.
Nova terlihat menyerahkan tanah yang dibungkus kain berwarna kuning yang ditempatkan dalam Ceurana ke Presiden Jokowi.
Tanah berwarna hitam tersebut kemudian secara bersama-sama dituangkan ke dalam gentong.
Kemudian Nova terlihat menyerahkan air yang disimpan dalam termos arab berwarna emas.
Air tersebut juga dituangkan secara bersama ke dalam gentong.
Baca juga: Pembangunan dan Pemindahan IKN Dirancang Berkelanjutan
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menyebut, Gubernur Aceh membawa ‘tanoh cak’ dan air dari Bumi Serambi Makkah.
Prosesi pengambil ‘tanoh cak’ dan air berlangsung pada Jumat (11/3/2022) lalu, oleh Asisten III Setda Aceh, Iskandar AP bersama Kadisbudpar, Kadis Syariat Islam, Kadisdik Dayah, dan Karo Adpim Setda Aceh.
Tanah yang dibawa ke IKN diambil dari Kompleks Museum Aceh, sedangkan airnya dari Masjid Raya Baiturrahman (MRB) Banda Aceh.
Anies Baswedan Bawa Tanah dari Kampung Akuarium
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah yang diambil dari Kampung Akuarium, Jakarta Utara, ke Ibu Kota Negara (IKN) baru Nusantara di Kalimantan Timur.
Hal tersebut disampaikan orang nomor satu di Ibu Kota ini melalui akun Instagram resminya @aniesbaswedan, Minggu (13/3/2022).
"Setiap gubernur ditugaskan untuk membawa tanah dan air dari provinsinya. Pada hari Minggu siang ini semua, bersama-sama ke Kalimantan Timur," ucap Anies.
Anies juga mengatakan bahwa tanah tersebut dicangkul dan dikumpulkan langsung oleh beberapa warga di kampung yang terletak di Jakarta Utara, kemudian ditampung di besek bambu berwarna cokelat.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini juga mengatakan bahwa tanah dari Kampung Aquarium menghadirkan harapan bahwa pembangunan kota baru yang akan dijadikan Ibu Kota ini hendaknya tidak memarjinalkan rakyat kecil.
Serta diharapkan nyata-nyata akan memberikan kemajuan dan kebahagiaan bagi semua, khususnya rakyat kebanyakan.