Internasional
Spanyol Sita Kapal Pesiar Super Mewah Oligarki Rusia, Bernilai Rp 2,2 Triliun
Pemerintah Spanyol telah menyita kapal pesiar mewah senilai $ 153 juta, sekitar Rp 2,2 triliun.
SERAMBINEWS.COM, MADRID - Pemerintah Spanyol telah menyita kapal pesiar mewah senilai $ 153 juta, sekitar Rp 2,2 triliun.
Super-yacht itu miliki oligarki Rusia Sergei Chemezov, seorang taipan senjata yang bekerja dengan Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai mata-mata KGB.
Spanyol mengatakan telah menyita super-yacht oligarki Rusia Sergei Chemezov, CEO konglomerat pertahanan milik negara Rusia Rostec dan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin.
"Hari ini kami telah melumpuhkan kapal pesiar salah satu oligarki paling terkemuka di Rusia, dan akan ada lebih banyak lagi yang akan datang," kata Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez.
Diansir AP, Selasa (15/3/2022), Sanchez tidak menyebutkan nama pemilik kapal pesiar Valerie.
Namun, Reuters, mengutip dua sumber melaporkan itu milik Chemezov, yang pernah bekerja dengan Putin sebagai mata-mata KGB .
Baca juga: Inggris Sita Jet Pribadi Oligarki Rusia, Jelang Terbang ke Dubai
Valerie sepanjang 85 meter berlayar di bawah bendera Saint Vincent dan Grenadines.
Terdaftar sebagai putri tiri Chemezov, Anastasia Ignatova, melalui perusahaan Kepulauan Virgin Inggris, menurut laporan tahun 2021 tentang kebocoran Pandora Papers .
Valerie telah berada di Barcelona sejak 9 Februari 2022, menurut Marine Traffic, yang melacak pergerakan kapal secara global.
Kapal pesiar itu akan ditahan sementara dan pihak berwenang Spanyol mengkonfirmasi kepemilikannya terkait sanksi Barat ke Rusia, lapor Reuters, mengutip sumber pemerintah.
Chemezov tidak segera menanggapi permintaan Insider untuk berkomentar, yang dikirim melalui Rostec.
Chemezov pekan lalu mengatakan Rusia akan muncul sebagai pemenang dari sanksi Barat.
Baca juga: Rusia Ancam Sita Aset Perusahaan Asing di Negaranya, Balas Penyitaan Aset Miliardernya
"Jika Anda melihat sejarah Rusia, hampir semua sejarah Rusia telah berjuang dengan sanksi yang berbeda, dengan musuh yang mengepungnya, dan selalu keluar sebagai pemenang," katanya kepada staf Rostec, menurut Reuters .
Chemezov diberi sanksi oleh AS dan UE pada 2014, setelah Rusia mencaplok Krimea, dan oleh Inggris pada 2020 .
Dia disebutkan dalam sanksi AS pada Maret 2022 setelah Rusia menginvasi Ukraina.
Sanksi AS terbaru juga menargetkan istri, putra, dan putri tiri Chemezov.