Berita Banda Aceh

Bank TCD akan Buka Cabang di Banda Aceh dan Takengon

Bank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante) yang berlokasi di Sigli, mulai tahun ini akan membuka kantor cabang di Banda Aceh dan Takengon

Penulis: Mawaddatul Husna | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/MAWADDATUL HUSNA
Komisaris Utama Bank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante), Mirza Irwansyah (tengah), Direktur Utama Bank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante), Fauzan dan Prof Dr Al Yasa' Abubakar MA, berfoto bersama dengan Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia, Mohd Din, News Manager, Bukhari M Ali, di Kantor Harian Serambi Indonesia, Rabu (16/3/2022). 

Laporan Mawaddatul Husna | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEHBank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante) yang berlokasi di Sigli, mulai tahun ini akan membuka kantor cabang di Banda Aceh dan Takengon.

Hal tersebut karena pihak BPRS tersebut melihat minat masyarakat dan peluang bisnis yang tersedia di kedua kota tersebut cukup tinggi.

“Kita melihat persaingan sekarang sangat ketat. Apalagi di Banda Aceh cukup banyak perbankan yang ada disini.

Muncul inisiatif kita untuk membuka cabang di Banda Aceh, karena disini banyak sekali peluang-peluang bisnis baru yang muncul, seperti penjualan online.

Sementara di Takengon permintaan masyarakatnya tinggi,” kata Direktur Utama Bank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante), Fauzan saat berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia, di Banda Aceh, Rabu (16/3/2022).

Baca juga: Imum Chik di Bireuen yang Hendak Buang Hajat Temukan Bayi Dalam Sumur MCK Meunasah

Dalam kunjungan yang dihadiri Komisaris Utama Bank TCD (PT BPRS Tgk Chiek Dipante), Mirza Irwansyah ini diterima langsung oleh Pemimpin Perusahaan Serambi Indonesia, Mohd Din, News Manager, Bukhari M Ali, Manager Percetakan, Firdaus, Manager Promosi dan EO, M Jafar, dan Wakil Manajer Iklan, Kurniadi.

Pada kesempatan tersebut, Fauzan juga menyampaikan selama ini pasar bisnisnya banyak yang berasal dari luar kabupaten Pidie, yaitu dari Meulaboh, Takengon, Lhokseumawe, Pidie Jaya hingga Langsa.

Sejumlah produk yang ditawarkan dari BPRS ini adalah pembiayaan emas, tabungan umrah, tabungan kurban, dan lainnya.

“Jenis pembiayaan masih didominasi oleh mudharabah yaitu akad jual beli. Itu yang paling besar di tempat kita. Jumlah batas maksimal pembiayaan yang bisa kita berikan saat ini diangka Rp 750 juta.

Tapi angka itu terlalu besar, dan rata-rata pembiayaan itu dibawah Rp 200 juta,” sebutnya.

Baca juga: Puluhan Pengurus Cabor Dukung Mursil Jadi Ketua KONI Aceh Tamiang

Fauzan menambahkan tahun ini pihaknya menargetkan aset paling kurang Rp 50 miliar, dan saat ini sudah mencapai Rp 21 miliar.

“Mudah-mudahan dengan dukungan semua pihak bisa terwujud,” ujarnya.

Sementara Komisaris Utama BPRS Tgk Chik Dipante, Mirza Irwansyah menyampaikan BPRS ini didirikan untuk mengangkat ekonomi syariah berbasis masyarakat oleh alm Ibrahim Hasan yang menjabat sebagai Gubernur Aceh saat itu.

“Didukung oleh beberapa donatur terbentuklah BPRS Tgk Chik Dipante yang bertempat di Simpang Tiga.

Alasannya simple saja, agar masyarakat Simpang Tiga disitu tersejahtera, terutama untuk membantu petani dan masyarakat kecil,” sebutnya. (*)

Baca juga: Pemerintah Sudah Bertemu Produsen Minyak Goreng, Jamin Stabilitas Harga & Ketersediaan di Masyarakat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved