Berita Aceh Besar
Jelang Ramadhan, Harga Tepung Terigu dan Gula Pasir Naik, Migor Curah Juga Ikutan Melonjak
"Harga tepung terigu naik secara berangsur-angsur, begitu juga gula pasir maupun minyak goreng curah," ujar Kausar, salah seorang pedagang.
Penulis: Asnawi Luwi | Editor: Saifullah
Laporan Asnawi | Aceh Besar
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Menjelang masuknya bulan suci Ramadhan, harga tepung terigu, gula pasir, minyak goreng (migor) curah, dan kebutuhan lainnya, merangkak naik di Pasar Tradisional Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, Kamis (17/3/2022).
Mahalnya harga kebutuhan dapur dan kebutuhan lainnya tersebut akibat stok di pasaran tak stabil.
"Harga tepung terigu naik secara berangsur-angsur, begitu juga gula pasir maupun minyak goreng curah," ujar Kausar, salah seorang pedagang di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar kepada Serambinews.com, Kamis (17/3/2022).
Dikatakan Kausar, gula pasir isi 50 kilogram sebelumnya Rp 655.000/sak, kini naik menjadi Rp 675.000/sak.
Tepung terigu isi 25 kilogram sebelum Rp 180.000/sak, naik menjadi Rp 200.000/sak.
Harga tepung terigu itu merek dragon play.
Baca juga: Ibu-ibu Perajin Kerupuk Tempe di Peusangan Keluh Mahalnya Harga Tepung & Lainnya, Harap Modal Usaha
Sedangkan harga tepung terigu merek segitiga biru sebelumnya Rp 106.000 isi 12 bungkus atau 12 kilogram, naik menjadi Rp130.000 isi 12 kilogram.
Sedangkan minyak goreng curah dari Rp 15.000/kilogram, naik menjadi Rp 17.000/kilogram.
Menurut dia, harga barang-barang kebutuhan pokok maupun kebutuhan lainnya sejak dua pekan ini tak stabil di pasaran.
Stok barang menipis sehingga berpengaruh harga jual di pasaran.
Ini juga dipengaruhi karena ongkos angkutan barang dari Medan ke Aceh Besar mengalami kenaikan.
Sehingga secara otomatis mempengaruhi harga barang yang di pasok ke Aceh.
Baca juga: Harga Gula Pasir Merangkak Naik, Tak Menyurutkan Permintaan, Penjualan Tetap Tinggi
Kausar melanjutkan, naiknya harga barang di pasaran, bukan keinginan atau keputusan pedagang.
Pasalnya, mereka sebagai pedagang hanya menyesuaikan harga penjualan barang kepada konsumen dengan harga tebus di distributor.
“Jadi, kalau harga barang di distributor mengalami kenaikan, kami juga harus menaikkan harga barang di pasaran agar tidak rugi," tukasnya.(*)