Berita Bireuen
Ibu-ibu Perajin Kerupuk Tempe di Peusangan Keluh Mahalnya Harga Tepung & Lainnya, Harap Modal Usaha
Namun, keuntungan mereka dari industri rumah tangga itu kini semakin menipis seiring semakin mahalnya harga tepung terigu dan berbagai bahan baku lain
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Mursal Ismail
Namun, keuntungan mereka dari industri rumah tangga itu kini semakin menipis seiring semakin mahalnya harga tepung terigu dan berbagai bahan baku lainnya untuk pembuatan kerupuk ini.
Laporan Yusmandin Idris I Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Ibu-ibu di Gampong Blang Geulanggang, Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen, sudah lama menjadi perajin kerupuk tempe dan kerupuk jengek di rumah masing-masing.
Namun, keuntungan mereka dari industri rumah tangga itu kini semakin menipis seiring semakin mahalnya harga tepung terigu dan berbagai bahan baku lainnya untuk pembuatan kerupuk ini.
Sedangkan harga kerupuk masih sama mereka jual atau masih tetap Rp 10 ribu per kilogram untuk kerupuk tempe.
Hal ini sebagaimana disampaikan Rosmiati, ibu rumah tangga perajin kerupuk ini di gampong itu kepada Serambinews.com, Sabtu (30/01/2021) disela-sela ia menjemur kerupuk tempe di depan rumahnya itu.
“Beberapa tahun lalu lalu harga tepung terigu satu karung isi 50 kilogram Rp 85.000, harga jual kerupuk tempe Rp 10.000/kilogram.
Sekarang harga tepung sudah mencapai Rp 158.000/kilogram, harga tempe dibeli masih tetap Rp 10.000/kilogram, sehingga keuntungan semakin kecil,” kata Rosmiati.
Baca juga: Soal Rencana Pernikahan, Ashanty Yakin Aurel dan Atta Bisa Persiapkan Secepat Kilat
Baca juga: Pasien Covid-19 Sembuh Tambah 18 Orang, Masih Dirawat 984 Orang
Baca juga: Masker Delima untuk Kesehatan Kulit Wajah, Bikin Bercahaya, Bebas Jerawat hingga Atasi Kulit Kering
Selain harga tepung mahal, kata Rosmiati, harga sejumlah bahan lainnya juga bergerak naik.
Oleh karena itu, industri yang umumnya melibatkan ibu-ibu ini keuntungannya semakin kecil, yang dampaknya juga kecilnya biaya upah untuk ibu-ibu pekerja ini.
Hasil produksi ini dibeli ke lokasi untuk dipasarkan lagi, namun ada juga kerupuk ini diantar ke Bireuen, sehingga mereka tambah modal lagi untuk ongkos becak.
Oleh karena itu, ibu-ibu pengelola usaha ini sangat berharap modal usaha atau berupa tepung terigu dari pemerintah, apalagi di tengah kondisi serba sulit saat ini karena pandemi Corona.
Selain itu, juga berharap dinas terkait turut membantu pemasaran produk mereka ini.
Amatan Serambinews.com, memasuki kawasan Blang Geulanggang maupun Blang Dalam, Kecamatan Peusangan, di sebelah kiri dan kanan jalan terdapat tempat jemuran kerupuk yang ditata sedemikian rupa.