Berita Banda Aceh
Sukses Berdayakan Keuangan Mikro dan Berantas Rentenir, Aminullah Usman Diganjar Penghargaan
Aminullah dinilai mampu mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh.
Penulis: Misran Asri | Editor: Ibrahim Aji

Aminullah dinilai mampu mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh.
Laporan | Misran Asri
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman kembali mendapat penghargaan sebagai figur pemimpin daerah inovatif.
Aminullah dinilai mampu mengeluarkan sejumlah kebijakan dalam upaya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh.
Kali ini Aminullah Usman mendapat penghargaan dari Puja TV, salah satu media televisi ternama di Aceh sebagai "Inisiator Pemberdayaan Keuangan Mikro dan Pemberatasan Rentenir".
Selain Wali Kota Banda Aceh, Puja TV juga menyerahkan 44 Award dan 20 piagam untuk seluruh kalangan, mulai dari Pemerintah, UMKM, Lembaga Sosial dan Wiraswasta.
Piala penghargaan diserahkan oleh CEO Puja TV Jamaludin pada malam puncak satu Dekade Puja TV yang mengangkat tema Smart, Brave & Inspiring, di Hermes Palace Hotel, Sabtu (19/3/2022) malam.
Penghargaan diberikan karena Aminullah Usman mengeluarkan sejumlah kebijakan dan inovasi dalam upaya peningkatan ekonomi yang ditandai dengan pertumbuhan UMKM.
Baca juga: Gelar Vaksinasi, Polda Aceh Hadiahi Masyarakat Minyak Goreng Usai Divaksin
Baca juga: Museum Aceh Simpan Bukti Sejarah hingga Rempah
Aminullah juga dinilai sukses memberantas rentenir dengan menghadirkan PT LKMS Mahirah Muamalah.
Terkait dengan kategori penghargaan yang diraih, Aminullah menyampaikan apresiasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Banda Aceh.
Ia mengatakan hadirnya Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) PT Mahirah Muamalah di Banda Aceh menjadi titik awal berjalannya sistem ekonomi syariah.
"Mahirah Muamalah bukan hanya mampu menghindarkan masyarakat Banda Aceh dari praktek riba, tapi juga mampu memberangus rentenir di kota ini," kata Aminullah.
Ia pun mengungkapkan data dari survey yang dilakukan sebuah lembaga, ASA Solution.
Dikatakan, sebelum Mahirah Muamalah hadir, hasil survei menunjukkan masyarakat Banda Aceh terutama para pelaku usaha kecil di pasar-pasar besar di Banda Aceh sebanyak 80 persen masih berurusan dengan tengkulak.
Baca juga: Tak Perlu Tiket, Masyarakat Bisa Nonton Langsung Balap MotoGP Mandalika dari Bukit Ini
Baca juga: Ketua Forum Keuchik Mutiara Timur Ungkap APBG Dipinjamkan untuk Mantan Camat, Terungkap dalam Sidang
"Sebelum Mahirah kita dirikan, survey menunjukkan, 80% pelaku usaha berurusan dengan rentenir.”
“Survei dilakukan di lima pasar besar di Banda Aceh. Saat ini setelah Mahirah beroperasi sejak kita bentuk Mei 2018, yang berurusan dengan rentenir hanya tinggal 2 persen saja," ungkap Aminullah.
Ia memaparkan, Mahirah Muamalah yang ia resmikan pada 2018 lalu dalam perjalanannya telah mampu mengatasi persoalan permodalan, kendala yang dirasakan para pelaku usaha kecil.
"Dengan Mahirah, saat ini sudah 4.000 lebih pelaku usaha yang telah dibantu, mayoritas adalah pelaku UMKM," jelasnya.
Tidak hanya sekedar memberi solusi akan modal usaha, hadirnya Mahirah juga berdampak positif pada peningkatan lapangan kerja baru karena semakin banyak tumbuhnya UMKM. Di Banda Aceh, pada tahun 2016, UMKM hanya ada 8.900.
Baca juga: Pengungsi Rohingya di Bireuen Ditampung Sementara di Gedung Serbaguna Camat Jangka
Baca juga: Pabrik Baja Terbesar Eropa Diklaim Hancur Akibat Serangan Rusia
Saat Aminullah menjabat sebagai wali kota, kemudian Pemkot Banda terus mendorong usaha mikro, kecil dan menengah itu terus tumbuh. Hasilnya UMKM terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun.
Pada 2017, UMKM bertambah menjadi 9.591 unit, kemudian tahun berikutnya meningkat lagi menjadi 10.944. Tahun 2019 bertambah lagi menjadi 12.012, tahun 2020 meningkat lagi jadi 15.107 unit.
Bahkan di tengah pandemi Covid-19 UMKM masih terus tumbuh. Data menunjukkan UMKM tetap tumbuh subur di tahun 2021, yakni mencapai 16.970.
"Bahkan data terbaru per Februari 2022, UMKM di Banda Aceh sudah mencapai 17.080 unit. Jika dilihat dari tahun 2016 hingga saat ini, pertumbuhannya mencapai 92 persen," kata Aminullah.(*)
Baca juga: BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Utara Sabang, Bagaimana dengan Pelayaran Balohan - Ulee Lheue?
Baca juga: Nama Pria Indonesia Ini Disebut Juara MotoGP Mandalika Miguel Oliveira Sebelum Naik Podium