Berita Banda Aceh
Minyak Goreng Curah Kembali Langka Banda Aceh dan Aceh Besar , Distribusi Harus Merata
Pasokan minyak goreng (migor) curah ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, dan di Kampung Baru, Banda Aceh kembali langka
BANDA ACEH - Pasokan minyak goreng (migor) curah ke Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, dan di Kampung Baru, Banda Aceh kembali langka.
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) dan mitra yang menjadi distributor yang ditunjuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh belum mampu mengatasi lonjakan permintaan.
“Sejak Senin (21/3/2022) hingga Kamis (24/3/2022), di Pasar Induk Lambaro dan Kampung Baru kembali terjadi kelangkaan minyak goreng curah,” kata Amir, pedagang kelontong di Pasar Induk Lambaro, Kamis (24/3/2022).
Diungkapkan, sejak Senin (21/3/2022) lalu sempat berencana membeli migor curah sebanyak 200 kg.

Namun Amin tidak mendapatkannya karena sudah habis.
“Tak hanya di Pasar Induk Lambaro, di Pasar Kampung Baru migor curah juga habis,” tuturnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Nasir, pedagang gorengan.
Dia mengaku sudah sejak Senin lalu mencari minyak goreng curah, namun barangnya tak ada lagi di padagang grosir.
Baca juga: Daftar Harga Minyak Goreng Curah di Indonesia, Segini Harga di Provinsi Aceh
Baca juga: Pengusaha Turuti Titah Pemerintah, Wajib Sediakan Migor Curah untuk UMKM
Sementara penyalur minyak goreng di Pasar Induk Lambaro, UD Zainun, mengatakan, Disperindag Aceh sudah menunjuk penyalur khusus sebagai distributor minyak goreng curah untuk Aceh Besar dan Banda Aceh.
Tapi pasokan belum meluas ke berbagai pasar di Banda Aceh dan Aceh Besar.
“Biasanya setiap satu minggu kami menerima pasokan hingga 60 ton.
Tapi saat ini belum pasokan yang masuk.
Karena pabrik migor curah di Sumatera Utara belum buka harga, pasca penetapan HET minyak goreng curah dari Mendag Rp 14.500/liter, ” ujar UD Zainun Kepala Disperindag Aceh, Mohd Tanwier Kamis (24/3/2022), pasca penetapan HET minyak goreng curah oleh Menteri Perdagangan baru-baru ini, harga minyak goreng di pabrik bergerak naik, sehingga membuat penyalur belum berani membeli dan memasok ke Aceh.
Sampai Kamis kemarin, kata Tanwier, dirinya sudah mendapatkan laporan dari PPI dan mitra sebagai penyalur migot curah, sudah ada pasokan baru ke Aceh.
“Ke Kutacane disalurkan 20 ton, Gayo Lues 20 ton, Aceh Tamiang 28 ton, Aceh Selatan 28 ton, Bireuen 28 ton, Bener Meriah 28 ton, Aceh Barat 28 ton, dan Aceh Besar 28 ton,” rincinya.
Menannggapi penjelasan Kepala Disperindag Aceh Mohd Tanwier, para pedagang grosir minyak goreng di Pasar Induk Lambaro mengatakan, kalau Aceh Besar mendapat pasokan 28 ton, mengapa masih terjadi kelangkaan.
Sebagaimana yang disampaikan Imran, seorang pedagang grosir.
Dia menyarankan untuk pemerataan distribusi minyak goreng curah secara meluas yang kebutuhannya mencapai 70 persen dari kebutuhan total minyak goreng.
Dia berharap, Disperindag perlu menambah punyalur minyak goreng curah di Banda Aceh dan Aceh Besar.
Jangan hanya bertumpu pada satu orang, tapi harus ada empat sampai lima orang.
Tujuannya agar stok minyak goreng menjelang puasa tersedia dalam jumlah cukup, sesuai kebutuhan pasar. (her)
Baca juga: Permintaan Migor Curah Tinggi Dijual Rp 15.500/Kg, Nusron Wahid: Harga Tak Boleh Naik
Baca juga: Warga Beralih ke Minyak Goreng Curah, Harga Terigu dan Gula Naik